Unduh Aplikasi
100% Kau, Rasaku / Chapter 5: Kiss

Bab 5: Kiss

"Bagaimana keadaanya dok?" Sangat kentara wajah khawatir yang di tunjukkan sasuke, siapapun tidak menyangka pria arogan dan dingin ini bisa bersikap sangat manis untuk orang lain.

"Dia baik baik saja, hanya lecet lecet ditangan dan sedikit terkilir dikaki". Dokter orochimaru berparas cantik tapi lelaki tulen tersenyum simpul melihat ekspersi langka sasuke saat ini. Dokter orochimaru adalah dokter keluarga yang dipanggil sasuke keapartemennya untuk memeriksa hinata saat ini. Lebih tepatnya dia bekerja dirumah sakit milik Hyuga Group dan juga menjadi dokter keluarga pribadi Uchiha.

Saat hinata pingsan sasuke langsung membawanya menuju apartemen pribadinya.

" tenang lah sasuke-sama, tidak ada yang serius. Saya jamin". Dokter orochimaru kembali meyakinkan sasuke dengan menepuk nepuk lembut bahunya. "Baiklah,saya pulang dulu, hubungi saya kalau ada hal yang tidak diinginkan tentang kondisi nona hinata".

Kali ini dokter orochimaru menatap hinata lembut " nah nona hinata Jangan lupa minum teratur obat yang saya berikan, nona juga tidak boleh memaksakan kaki anda yang masih terkilir kalau tidak mau semakin parah. bolehkah saya memberitahu tuan hiashi agar supir anda saja yang antar jemput kesekolah. Saya tidak mengizinkan anda menggunakan sepeda jika keadaan kaki anda seperti ini".

"Jangan!!!!" hinata menggelengkan kepala cepat.

"Ma..maksud saya ojisan jangan memberitahu tousan, saya tidak ingin membuat otousan khawatir".

Bisa bisa aku diminta tinggal dimanshion dan pasti tousan memerintahkan beberapa bodyguard untuk menjagaku,tidak tidak boleh!!!.

"Ojisan biar saya saja yang bicara langsung pada tousan". Sepertinya hinata akan mengarang cerita tentang dia jatuh dikamar mandi lalu terkilir dari pada mengatakan diserempet dan diperlakukan kasar oleh pria asing. Hinata yakin detik itu juga dia akan kehilangan apartemen mungil dan kebebasan masa mudanya.

Selain bekerja di rumah sakit milik hyuga dokter orochimaru juga bersahabat baik dengan hiashi dari sekolah , tidak heran dia sangat tau tentang hinata dan menganggapnya sebagai putri sendiri begitu pula dengan hinata yang selalu memanggilnya ojisan dari kecil.

Orochimaru menganggukkan kepala tanda setuju dan kali ini melirik sasuke, sasuke menghela nafas paham maksud tatapan tersebut.

"Saya akan menjaga hinata jadi jangan khawatir".

"Baiklah, kalau begitu saya permisi". Mendekati hinata dan mengelus lembut puncak kepalanya.

Hinata tersenyum manis.

"Jangan khawatir ojisan".

Dokter tersebut pergi dan diantar sasuke hanya sampai depan pintu apartemannya. Sasuke menghampiri hinata yang saat ini berada dikamarnya.

Hinata mengerutkan dahi menatap sekeliling apartement sasuke.

"Ini diapartementku, tepatnya disamping apartemenmu 409". Menjawab keheranan hinata.

"Apaaa!!! Hinata berteriak kaget dengan Pupil mata yang melebar sempurna.

Sang pria seketika berbalik, menyembunyikan senyum yang ditahan saat melihat ekspresi imut hinata.

"Suke!!!"

"Ehm" sasuke berbalik menatap kembali gadis yang memanggilnya lembut . Ahh dia sangat suka panggilan unik hinata padanya.

"Sejak kapan kau jadi tetanggaku,bukankah selama ini kamu tinggal dimanshion uchiha??" Mencoba berdiri dengan memegang meja kecil disamping ranjang.

Sasuke langsung menghampiri hinata yang kesulitan berdiri.

"Bodoh, apa yang kau lakukan??!! berbaring saja" terdengar nada khawatir dari suaranya walaupun wajah sasuke masih tetap datar dan dingin.

" iie...Aku mau kekamarku, aku tidak ingin merepotkanmu ". Entah kemana hilangnya kegagapan hinata, dia bahkan berani mengatakan 'tidak' pada pria uchiha ini.

"Ck, sudah terlanjur direpotkan, huupp..." sasuke mengangkat perlahan dan menggendong hinata kembali keranjangnya.

"Kyaaaaa... apa yang kau lakukan sasuke, turun!!"

"Diamlah, brisik".

"Tentu aku brisik saat ada yang mau melecehkanku!!!" Wajah hinata sempurna bak kepiting rebus.

"Aku tidak akan memperkosamu hanya menghamilimu ... " sasuke menyeringai, ternyata menyenangkan menggoda gadis hyuga ini. Sasuke membaringkan hinata sangat hati hati.

"Yaaaaa.... Baka!!! Aku tidak menyangka seorang uchiha sasuke sangat mesum". Hinata mengambil bantal disampingnya dan memukuli sasuke membabi buta.

Sasuke menjadikan kedua tangannya sebagai perisai atas keabsurb an pukulan hinata "hentikan bodoh!!! aku hanya ingin mengangkatmu keranjang tapi malah otakmu yang berpikir kemana mana".

Hinata diam, memalingkan badan dan menutupi kepalanya dengan bantal tersebut.

"Benar juga, apa yang kupikirkan. Memalukan!! Kemana hilangnya harga diri dan akhlak seorang hyuga yang tinggi".

"Jangan mencoba untuk bangun lagi, akan kubuatkan makan malam setelah makan dan minum obat aku antar kekamarmu". Sasuke mengelus lembut puncak kepala hinata yang mengangguk pelan.

Sasuke menutup pintu kamarnya perlahan.

***********************************

"A aku aku sudah kenyang, cukup sasuke".

"Satu suap lagi aaa..!!!". Hinata menerima suapan terakhir itu dan menatap serius sasuke.

"Ada apa??"balas menatap hinata.

"Kenapa menyuapiku"??terdengar nada suara yang datar namun tetap lembut.

"Tanganmu sakit". Singkat dan dingin.

"Kenapa menolongku?"

Sasuke meletakkan piring makan hinata diatas meja samping dan kembali fokus akan pertanyaan hinata yang terdengar serius. "Aku lewat sana dan melihatmu".

"Sejak kapan tinggal disini??"

"Aku membeli apartemen ini 3 tahun yang lalu, tapi hanya sesekali kesini. Ibu belum mengizinkan meninggalkan manshion".

Hinata diam cukup lama.

"Cepat minum obatnya setelah ini aku antar kekamarmu". Sasuke memasukkan satu persatu obat ke mulut hinata dan meminumkan segelas air putih kemulutnya.

Hinata masih diam dan patuh mengikuti arahan sasuke yang sangat telaten mengurusnya.

"Mau pulang sekarang?? Biarku antar!!. Sasuke bertanya lembut.

"Terima kasih sudah menolongku sasuke tapi setelah ini aku bisa sendiri kau tidak perlu repot repot menjagaku". Hinata teringat ucapan sasuke sebelumnya pada dokter orochimaru yang mengatakan akan menjaganya.

Cukup lama sasuke diam.

"Kau tidak suka??!! Tersirat nada kecewa disana.

"Bu...bukan begitu..aku aku hanya tidak ingin merepotkan siapapun".

"Aku akan menjagamu, aku sudah janji pada dokter itu. Tidak ada penolakan".

"Ti..tidak tidak usah suke, aku akan bicara...."

"Apa kau berharap naruto yang mengurus dan menjagamu??". Sasuke sedikit menaikkan suaranya.

"Ehhhhh.... kenapa sikuning itu dibawa bawa!!!.

Merekapun saling pandang cukup lama dengan posisi duduk berhadapan diatas ranjang king size milik sasuke.

"Apa sebenarnya yang kau pikirkan sasuke??"

"Berhentilah mengharapkannya hinata".

Sasuke turun dari ranjang dan jongkok dihadapan hinata "naiklah, aku antar kekamar".

Hinata menaiki punggung sasuke dengan patuh, diam dan sibuk dengan pikirannya sendiri. Begitupun sasuke.

***********************************

" turunkan aku disana" hinata menunjuk sofa bed dikamarnya.

Sasuke menurunkannya, menatap sekeliling kamar hinata dan matanya tertuju pada pintu kaca balkon yang tidak jauh dari hinata duduk.

"Ck dasar cerobah, kamu meninggalkan kamar dalam keadaan terbuka seperti itu. Bagaimana kalau ada pria brengsek yang masuk lalu sembunyi dikamarmu dan berniat macam macam" sasuke tidak bisa menahan rasa kesal karena sikap teledor hinata sambil menutup dan mengunci rapat pintu kaca tersebut.

Hinata melongo menďengar sasuke bicara panjang lebar rasanya seperti ketemu langsung sungai dalam lautan'menakjubkan'. "Kau mengkhawatirkanku??" Reflek sasuke menghadap hinata yang entah sejak kapan ada disampingnya. Mereka saling menatap lama, hinata mendekatkan wajahnya menatap tepat kemata sehitam malam sasuke. Mencari jawaban atas pertanyaannya sendiri.

"Hanya dalam mimpimu dan menjauhlah".

Berhenti menatapku hyuga, kau bisa membuat jantungku berhenti.

"Matamu bilang kau berbohong". Hinata tersenyum manis dan malah semakin mendekatkan wajahnya.

"Omong kosong, menjauhlah atau kau akan menyesal". Sasuke berucap dingin dan menatap datar hinata mencoba bersikap sebiasa mungkin walaupun tidak bisa nenutupi semburat tipis pipinya.

Hinata mengabaikan peringatan si bungsu uchiha, reflek tangan putihnya menyentuh pipi sasuke yang memerah." astagaa apa kau sakit, pipimu me...".

Sasuke melumat bibir hinata lembut tak mengizinkan gadis itu melanjutkan kata katanya yang sungguh memalukan bagi sasuke. Pria itu meremas rambut belakang hinata, menarik dan memperdalam lumatan sepihaknya.

Hinata masih diam, otak jeniusnya belum bisa mencerna apa yang terjadi. Lidah pria itu mencoba membuka mulutnya, hinata sedikit tersentak. Diapun ikut terbuai akan kelembutan dan rasa manis dari bibir pria tampan yang resmi mengambil ciuman pertamanya . Perlahan hinata membuka mulutnya dan membalas lumatan sasuke.

Hati sasuke menghangat saat menyadari hinata membalas ciumannya, pria itu menarik pinggang hinata, sedikit mengangkat tubuhnya dan mendekapnya erat tanpa melepas ciuman lembut dan hangat mereka. Sasuke tidak ingin hinata kehilangan pijakannya karena kakinya yang sakit.

Hinata mengalungkan tangannya dileher sasuke, memberikan akses penuh lidah sasuke bermain didalam mulutnya begitupula sebaliknya. Hingga pasokan oksigen sudah menipis barulah mereka terpaksa melepas ciuman panas tersebut.

Meraup oksigen sebanyak banyaknya, kening mereka menyatu dengan dada yang masih bergerak naik turun.

"Jangan pernah menggodaku lagi kecuali sudah siap mendapatkan hukuman yang lebih dari ini". Memejamkan mata menetralkan detak jantung yang mungkin juga didengar hinata karena jarak yang begitu dekat.

Wajah hinata memerah sempurna, jangan tanyakan debaran didadanya. Hinata tidak berani mengeluarkan sepatah katapun. Dalam pikirannya ingin mati saja saat ini, memalukan!! seorang hinata yang dikenal polos dan lugu dalam sekejap menjadi gadis nakal yang penuh nafsu dan pandai melumat bibir seorang pria.

"Tidurlah". Kata Sasuke lembut sambil menyapu bekas saliva yang masih menempel dibibir tipis hinata tapi sudah membengkak karena ulah sasuke. Membawa hinata menuju ranjang tanpa mengubah posisi mereka sebelumnya, bedanya hinata memeluk erat leher sasuke untuk menyembunyikan wajahnya.

Continue...


Load failed, please RETRY

Bab baru akan segera rilis Tulis ulasan

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C5
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk