Bagas saat ini sedang berada di ruang interogasi Polda setempat. Ia diperbolehkan untuk menghadiri proses penyelidikan di kantor rekannya, Arman.
Dua orang yang mereka ringkus di basemant Bank Kring, ternyata memang salah sasaran. Mereka memang murni penggemar Kinan, yang mengagumi kecantikan dan keramahan saat Kinan melayani sebagai teller.
Dua orang itu lalu dibebaskan.
Empat pelaku yang berhasil dilumpuhkan, kini sudah berada di meja interogasi. Satu per satu. Namun, tetap tidak ada yang mau membuka mulut. Hingga babak belur di hajar petugas pun tak jua sudi memberikan keterangan.
Arman sampai dibuat sesak nafas karena terlalu kesal.
Bagas apalagi. Ia pun sempat mendaratkan bogem mentah ke wajah para penjahat itu.
Empat anak buah Toni yang setia itu pun dimasukkan kembali ke dalam sel tahanan. Tak mungkin memaksa mereka bicara, yang ada bisa-bisa para petugas jadi khilaf menghilangkan nyawa.
Hai semua..
Aku sangat berterima kasih sekali pada yang udah baca sampai Chapter ini. Meskipun akhirnya terpremiumkan, namun tak menyurutkan minat kawan-kawan untuk tetap mampir dan memilih cerita Kinan sebagai salah satu pilihan.
.
.
Gomawo, bener-bener aku ucapin terima kasih banyak. Dan untuk itu semua, aku bakal berusaha keras buat nyajikan cerita yang berkualitas. Mohon terus berikan dukungannya, karena support dari kawan-kawan semualah, makanya kami para Author bisa terus semangat berkarya.
.
.
Love You All, Saranghae