"Bray! Maafkan aku. Seharusnya kita lebih dekat hari ini. Maafkan aku ..." Kata nya dengan tersenyum tipis.
Bryan menggeleng. Saat dia ingin membuka pintu kamar mandi nya, tiba tiba saja Seli menarik tangan nya setelah berusaha untuk berlari.
"Mari... Lanjutkan..." Kata Seli dengan memeluk erat Bryan, dia terlalu malu untuk menatap wajah pria itu jadinya dia harus benar benar menunjukkan nya dengan cara yang lain.
Bryan mengangguk dia segera mengangkat tubuh Seli ke tempat tidur nya dan melakukan apa yang ingin dia lakukan. Tubuh Seli benar benar dekat dengan nya, menempel dan sangat membuatnya tenang, dan senang.
Ruangan itu kembali menjadi legam dengan lilin lilin yang terus mengobarkan api nya, membara begitu kuat, seperti semangat Bryan yang terus berkobar layaknya api.
"Lalu kamu akan memberitahu mereka kan? Soal jadian kita?" Tanya Bryan dengan berusaha untuk memasukkan nya.