GREP!
Irona hampir tersungkur ketika mendapat pelukan mendadak dari arah belakang.
"Aksa" desisnya
"Hmm"
"A... Aku mau masak"
Aksa akhirnya melepas pelukannya dan ikut berdiri disamping Irona. Ia memperhatikan gadisnya yang sedang memotong wortel dengan lihai, seperti sudah terbiasa.
Aksa menaikan sudut bibirnya ketika memperhatikan setiap lekuk wajah Irona yang menurutnya sempurna.
"Kamu kenapa liatin aku?" tanya Irona tanpa menoleh
Aksa semakin mendekatkan tubuhnya, dengan tatapan mematikan ia menatap kedua mata Irona.
Irona menoleh. Wajahnya tepat berada di depan wajah Aksa. Wajah mereka hanya berjarak beberapa centi saja, jika maju selangkah pun bibir mereka akan menempel.
"Aksa" ujar Irona sangat pelan.
Aksa merespon dengan menaikan sebelah alisnya.
"Sial. Irona menggoda banget!" hardiknya dalam hati.
CUP!
Dengan singkat, bahkan tidak sampai lima detik bibir Aksa mendarat tepat di bibir Irona. Tidak ada lumatan sama sekali, benar-benar menempel.