Pagi ini Jennie terbangun masih dalam keadaan Denial, dia masih belum percaya dengan takdir tuhan yang sudah merenggut orang tersayangnya.
Salsa dengan segala keras hati beserta kelembutannya, tak ada yang mengerti bagaimana cara wanita itu dalam mencintai, yang jelas Jennie menemukan banyak ketulusan dalam diri Kakak pertamanya itu.
Kehilangan Raisa membuatnya hancur berkeping-keping, belum sembuh luka itu sekarang dia harus menerima kehilangan Kakaknya yang lain, kehilangan seorang Salsa di hidupnya.
Banyak kenangan indah yang masih terekam jelas di dalam benaknya, bagaimana cara Salsa menjaganya, bagaimana cara Salsa merawatmya, bahkan Salsa lebih dari sekedar Kakak untuknya.
"Kok lo bisa-bisanya pergi tanpa pamitan dulu sama gue kak? Emang gue gak berharga gitu buat lo? Sampe lo pergipun diam-diam?"