=Author POV=
Seorang pemuda yang baru saja menembus portal waktu saat ia berjalan tertatih karena mendapat banyak serangan dari pasukan keamanan, sedang berjalan memasuki daerah Distrik 45 yang sepi. Bulan yang bersinar terang menjadi penerang satu-satunya, obor di pinggir jalan banyak yang mati karena baru saja terjadi angin ribut yang membuatnya padam sebagian.
Pria itu berambut coklat dengan manik mata yang hitam pekat dan berjambang, berjalan sambil meringis menahan sakit yang luar biasa. Beruntung dia masih mengenakan pakaian pelindung perang yang sebelumnya ia curi dari tim keamanan sebelum masa Gedung Kuning berdiri megah. Harus dia syukuri dia dapat menjelajah waktu walau semuanya terjadi begitu saja setiap malam gerhana bulan merah.