"Apa?" Suara Vira terdengar panik, "Bukannya beberapa hari yang lalu Ibu bilang kalo sudah nggak apa - apa? Kenapa sekarang Ibu ada di rumah sakit? Apa rasa sakitnya parah?"
Berhubung Lisa ada di sekitarnya, Vira sengaja mengeraskan volume suaranya. Ia tahu kalau ia sudah membawa embel - embel keluarga, atau yang paling tepat adalah masalah Ibunya, Lisa pasti akan tidak tega dan akhirnya ingin membantunya.
Licik memang jalan pikirnya, namun itu adalah satu - satunya hal yang bisa ia lakukan agar bisa bekerja di Petersson Communication.
Lisa mengambil gelas air minumnya dan menyeruput air putih itu secara perlahan. Ia berusaha untuk tidak terlihat menguping, meski sebenarnya dengan volume suara Vira yang keras seperti itu, ia bisa mendengarkan semuanya dengan jelas.