Semalam Lisa sama sekali tidak bisa tidur. Sama halnya seperti Andien. Meskipun mereka bisa saja tidur di kamar yang berbeda, Lisa lebih memilih untuk tidur bersebelahan dengan temannya itu. Dengan alasan ingin mengulang apa yang sering terjadi dahulu. Sejujurnya, ia hanya tidak mau Andien menangis sendirian dan dalam diam.
Pagi sekali sekitar jam 6, beberapa anggota keluarga Andien berbondong - bondong mengunjungi rumahnya. Seperti orang yang akan ketinggalan kereta, mereka bergegas membawa Andien dan juga dirinya menuju gedung pernikahan yang sudah disewa oleh Davon.
Melihat gedung pernikahan yang megah dan pastinya mahal membuat Lisa merasa sedikit lega. Belum lagi keluarga dari pihak lelaki datang dan memberi semangat dan juga selamat kepada Andien. Setidaknya Andien diterima oleh keluarga dari pihak laki. Hal itu sudah cukup membuatnya menghela nafas lega.