Lisa meletakkan ponselnya di dekat bantal kemudian wanita itu bersandar di dinding dekat tempat tidur sambil melamun.
Tuduhan yang baru saja dilontarkan dari bibir Bella membuat hati Lisa sakit tiada tara. Lisa tidak paham, apa yang merasuki adik perempuannya itu sehingga ia melabrak Lisa tanpa alasan yang jelas.
Bella benar - benar mengecewakan pikirnya. Napas Lisa mulai tidak stabil ketika kalimat - kalimta pedas itu terngiang lagi dalam benaknya.
Air mata masih terus mengalir dengan deras di pipi Lisa. Seberapapun ia menyeka air matanya, tetap saja pipinya tidak akan kering. Sangat sulit bagi Lisa untuk menerima ucapan tidak menyenangkan dari Bella.
Lisa meringkuk lalu kembali menangis sesenggukan, kali ini lebih keras dari sebelumnya.
Jauh dalam lubuk hatinya, Lisa hanya ingin Bella tidak terlibat cinta berbelit seperti dirinya dan beberapa lelaki yang pernah mewarnai hidupnya.