Semenjak pertemuannya dengan William, Lisa tidak dapat tidur dengan tenang. Pikirannya selalu dipenuhi dengan bayangan wajah menggemaskan dan tampan William kecil. Setiap kali ia pergi ke kantor, ia selalu mengingat - ingat wajah bayi itu di benaknya.
Lisa masih belum bisa menerima kenyataan bahwa William bukan anaknya. Ia anak dari mantan suaminya dengan Clara. Setiap kali Lisa mengingat bayang - bayang William, ia menampar wajahnya lalu menggelengkan kepalanya untuk mengalihkan pikirannya.
Lis, William itu anak orang! Bisa nggak sih lo berhenti halu kayak gini!?
Wanita itu terus mendesak dirinya untuk tidak memikirkan bayang - bayang wajah William yang menggemaskan. Semakin ia mencoba melupakan, semakin tampak jelas bayang wajah bayi berambut ikal seperti ayahnya itu.
Lisa sudah tidak tahan lagi, ada dorongan dari dalam dirinya yang memaksanya untuk menemui William.