"Bel, jangan ngeyel kalo lo gue kasih tau!" balas Lisa kesal. Suaranya menggelegar. Ia menodong wajah Bella dengan telunjuknya.
"Oh gue tau kenapa lo ngelarang - larang gue suka sama Kak Rangga. Lo sebenernya punya perasaan juga kan ke Kak Rangga? Jangan munafik lo Lis!" gertak Bella dengan sengit.
Mendengar tuduhan adik perempuannya itu, Lisa tiba - tiba mengangkat kepalanya dan menatap Bella dengan tatapan penuh kemarahan. "Heh, maksud lo apaan nuduh gue? Lo punya bukti apa?"
"Sudah jelas banget lah Kak, lo ngelarang gue suka sama Kak Rangga dengan seribu macam alasan yang menurut gue nggak masuk akal. Apalagi kalo sebenernya lo cemburu, lo pingin Rangga jadi punya lo makanya lo ngelarang gue buat deketin Kak Rangga."
Jantung Lisa berdegup kencang ketika mendengar tuduhan adik perempuannya itu. Ia kesal dengan tuduhan itu sehingga ia memukul pipi Bella lagi.
"Nuduh gue lagi gue tabok lagi muka lo Bel!" bentak Lisa dengan penuh amarah.