"Maaf, aku melupakan itu."
Jilly tersenyum sembari menggelengkan kepala sehingga kini laki-laki tersebut yang mengetahuinya pun langsung menghela nafas seketika.
"Aku tidak apa-apa, Ametsa. Malah aku merasa kasihan terhadapmu, karena sepertinya kau merasa kelelahan."
"Kenapa kau tidak membangunkanku?"
"Maaf, aku hanya merasa tidak tega untuk membangunkanmu."
"Lain kali, sebaiknya kau membangunkanku saja, aku tidak ingin membuatmu menunggu seperti ini."
Laki-laki tersebut yang mendengarnya pun langsung menghela nafas sejenak sebelum akhirnya menganggukkan kepala seketika.
"Baiklah, maafkan aku, Ametsa."
"Ya, aku juga minta maaf karena sudah membuatmu lama."
Beberapa saat kemudian seseorang yang berada di sampingnya tersebut langsung menghela nafas sejenak sebelum akhirnya memutuskan untuk menuruni mobil terlebih dahulu untuk mengambil pakaian.
Sementara Jilly saat ini sedang menunggu di dalam mobil dengan ponsel yang masih berada dalam genggamannya tersebut.