Sudah menjadi kebiasaannya setiap hari untuk mengecek keadaan adik laki-lakinya itu. Karena perasaannya yang begitu kuat terhadap Genio membuat Qinara selalu ingin melihatnya.
Rencananya pagi ini ia ingin memberikan kabar baik untuk laki-laki itu, tentang bagaimana respon dari adiknya itu urusan nanti, terpenting saat ini dirinya merasa harus membicarakannya terlebih dahulu.
Keningnya langsung berkerut ketika tidak melihat keberadaan adiknya dikamar laki-laki itu, seketika senyumnya mengembang dan Qinara berharap bahwa keadaannya sudah semakin membaik.
Tak sengaja ia berpapasan dengan Bi Arti yang baru saja selesai membersihkan ruang tengah, gadis itu pun berhenti tepat dihadapannya ingin bertanya.
"Bi, liat Nio gak?" tanya Qinara pada wanita paruh baya yang kini tengah membawa sapu.
Bi Arti yang mendengarnya langsung tersenyum, "Oh, Aden lagi duduk di Taman," jawabnya.
Tentu saja Qinara langsung menghela nafas lega setelah mengetahui keberadaan adiknya itu.
Hai, jangan lupa beli hak istimewa novel ini ya biar kalian bisa baca chapternya lebih dulu. Cuma 1 koin kok ;)