"Baik mbak Ayya, saya sangat senang bisa bertemu dengan orang secantik mbak Ayya dan orang setampan mas Rafi, kalian berdua sangat serasi sekali." Ayya dan Rafi kembali tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada pak Arno karena telah memuji mereka berdua.
"Sama-sama ya pak, semoga kita bisa menjadi saudara mulai saat ini. Setiap bulan kami masih akan merepotkan bapak untuk memberikan uang kepada keluarga pak Wandi dan ibu Siti sebagai rasa terima kasih kami karena mereka telah merawat Kirana dengan baik." Ayya tersenyum dan kini mobil yang Ayya dan Rafi tumpangi sudah berhenti disebuah rumah yang sangat sederhana tetapi bersih dan damai.
"Disini rumah pak Wandi dan bu Siti mbak, mas..., tetapi kenapa sepi ya? pintunya juga tertutup. Padahal biasanya kalau saya kemari pintunya selalu terbuka dan mereka juga berada di luar rumah?" pak Arno merasa heran tetapi dia, Ayya dan Rafi tetap turun dari mobil dan kemudian mengetuk pintu rumah milik pak Wandi.