Enam tahun berlalu dengan cepat,Zayn dan Kaif benar-benar menjadi idola dipesantren ini,banyak sekali para santriwati yang naksir berat pada keduanya,tetapi tentu saja tidak ada yang berani mengutarakan perasaan mereka dan hanya merana karena hanya bisa mencintai tanpa bisa memiliki.
"Om Kaif,sebenarnya Zayn sedih sekali harus berpisah dari om,tetapi mau bagaimana lagi?Aku harus tetap berangkat,Zayn tidak enak sama papa Danial dan Mama Leen,mereka adalah orang tuaku juga."Zayn sedang berkemas,besok dia harus kembali ke Kudus,lalu kembali terbang ke Mesir dua hari setelahnya,Zayn telah mendapat undangan dan ditunjuk menjadi profesor di Cairo University,dan otomatis,Zayn tercatat sebagai profesor termuda dunia,karena saat ini usianya baru menginjak usia enam belas tahun,Zayn juga merupakan sarjana termuda dari universitas ini juga enam tahun yang lalu,yang lulus dengan predikat cum laude dalam tiga jurusan sekaligus.
"Kau jalani saja Zayn,tidak semua orang memiliki kemampuan sepertimu,ini juga merupakan karunia dari Allah untukmu,tetapi jangan lupa,selalu kabari om ya."Kaif membantu keponakannya ini berkemas,tidak semua barang-barangnya akan dibawa,tetapi sebagian besar harus dia bawa,karena Zayn belum tahu berapa lama dia akan tinggal di Mesir nanti.
"kalau itu pasti om,sekarang sudah selesai,Zayn akan menemui kakek dan nenek dulu,om tidak ingin kuliah di mesir?"Tanya Zayn pada om nya yang imut ini.
"Tidak Zayn,om lebih suka berada di sini,lagi pula umi sudah sering sakit saat ini,Om tidak bisa meninggalkannya,kamu saja yang mewakili om ya,kalau perlu berkeliling dunia."Kaif dan Zayn tertawa bersama.
"Sudah sana,temuai kakek dan nenek, om mau mengajar dulu,kamu nanti susul om ya!"Kaif kemudian keluar dari kamar Zayn dan kemudian menemui Habib Mustofa dan umi Farida.
"Baik om."Zayn pun menutup pintu kamarnya dan menemui kakek neneknya,kedua orang tua itu sudah menunggu cucu buyutnya ini,keduanya akan menitipkan sesuatu kepada Zayn untuk sahabatnya di mesir juga untuk menengok rumahnya yang sekarang ditempati oleh pak Husain beserta anak-anaknya.
"kakek nenek,terima kasih ya sudah merawat Zayn selama ini,Zayn sekalian pamit,besok kalian tidak usah mengantar Zayn,nanti Zayn takut akan sedih dan enggan meninggalkan tempat ini."Zayn memeluk kakek dan neneknya bergantian kemudian sekarang Zayn duduk diantara keduanya.
"Kau ini adalah cucu kami nak,jadi sudah wajar kalau kami merawatmu,kakek dan nenek justru sangat senang sekali,karena diberi kesempatan bertemu dan bisa hidup bersama dengan orang-orang hebat seperti kalian,mulai dari nenek dan kakekmu,Kirana dan Ziyad,lalu kedua orang tuamu juga om Ahfazmu,lalu Kaif dan hanan,kalian semua adalah orang-orang yang luar biasa,kami benar-benar bahagia,begitu kan umi?"Tanya Habib mustofa pada istrinya.
"Iya Zayn,kami telah kehilangan putra kami sejak usia belia,tetapi Allah menggantinya berkali-kali lipat dengan mempertemukan kami dengan keluarga kalian,dan memberi kami umur panjang dengan melihat kalian semua tumbuh menjadi orang-orang yang hebat."Umi Farida membelai kepala Zayn dengan lembut.mereka pun menyerahkan sesuatu kepada Zayn untuk diberikan kepada sahabatnya juga pak Husain,mereka semua sudah sangat tua sekarang.tetapi masih diberi umur yang panjang.
"Baik kek,akan Zayn sampaikan,sekarang kalian istirahat dulu,saat Zayn tidak disini lagi nanti,kalau kalian butuh apa-apa,bilang saja pada Zayn ya kek,nek."Zayn kemudian meninggalkan kamar kakek dan neneknya,dia akan menemui Kaif di masjid.kedua kakek dan neneknya merasa sangat beruntung memiliki Zayn,lalu mereka segera beristirahat.
"Om Kaif,sudah selesai kan,ayo kita berjalan-jalan keliling pondok,besok aku harus berangkat pagi,jadi sekarang adalah malam terakhir aku disini."Zayn dan kaif kemudian berjalan perlahan sambil bercerita,sesekali mereka menemui beberapa santri yang berlalu lalang,meski mereka adalah gus,mereka berdua sangat ramah.
"Zayn titip salam buat kak Ayya dan kak Rafi ya,bilang,om sangat merindukan mereka,kalau ada waktu luang,om akan ke kudus untuk menengok keponakan om yang cantik Bikka,oh ya,om titip kado buat bikka ya."Kaif kemudian menyerahkan sebuah kado yang dibungkus rapi,entah apa isinya,Zayn juga tidak menanyakannya,dia hanya menerima dan memasukkannya kedalam saku jasnya.
"Om Kaif,aku mewakili Bikka mengucapkan terima kasih ya.."Zayn tertawa,lalu keduanya berpisah untuk segera beristirahat,Kaif tidak mau besok Zayn mengantuk saat mengemudi,itu pasti akan membahayakannya.
Keesokan paginya,hanya Kaif dan beberapa kang pengurus yang cukup akrab dengan Zayn saja yang mengantar,sementara Habib Mustofa dan Umi Farida hanya melihat kepergian Zayn dari balik jendela,kedua orang tua itu meneteskan air mata melihat cucunya akan kembali merantau.
"Om Kaif,Zayn berangkat sekarang ya,titip kakek dan nenek,usahakan mereka tidak boleh bersedih,saat tiba di kudus nanti,Zayn akan bilang sama umi dan abi agar berkunjung kesini,aku melihat kakek dan nenek sangat merindukan mereka berdua."Zayn memeluk omnya dengan erat.
"Pasti zayn,Om akan memperhatikan keduanya,kamu yang tenang di sana,jangan lupa,kalau sudah sampai telepon om ya."Kaif membelai kepala keponakannya yang setahun lebih tua darinya ini dengan sayang,meski usianya lebih kecil,Zayn tetap keponakannya dan Kaif sangat menyayanginya.
"Kang-kang semuanya ,Zayn titip om Kaif juga kakek dan nenek ya,Zayn pamit, Assalamu'alaikum."Zayn masuk kedalam mobilnya yang dibelinya sendiri dari hasil yang didapatnya dari hasil keringatnya sendiri,perlahan,mobil itu meninggalkan halaman pesantren menuju kudus,Zayn akan langsung ke kudus,dia hanya berpamitan kepada kakek dan neneknya juga om Ahfaz yang berada di blitar via telepon karena sangat mendadak.
"Tin..tin..."Mobil Zayn memasuki halaman rumahnya,umi dan abinya sudah menunggu didepan rumah,karena sepanjang perjalanan orangtuanya selalu meneleponnya,mereka masih menganggap Zayn sebagai anak kecil,padahal Zayn sudah dewasa meski usianya masih kecil,karena Zayn belum memperoleh sim,jadi Ayya dan Rafi sangat khawatir Zayn akan terkena razia,tetapi kalau mobil jarang ada razia,dan Zayn hanya sesekali saja mengemudi saat dia kembali ke kudus seperti saat ini.
"Assalamu'alaikum umi,abi,bikka sayang."Zayn mencium tangan kedua orang tuanya dan menggendong Bikka yang masih berusia tiga tahun.
"Wa'alaikum salam Zayn,Alhamdulillah,kamu tiba dengan selamat."mereka kemudian segera masuk dan membiarkan Zayn beristirahat duu sebelum memberitau Zayn tentang tugasnya di Mesir besok.
"Baiklah umi,abi,Zayn istirahat sebentar,pegel nich..dada Bikka sayang,atau kamu mau temani kakak tidur?"tanya Zayn sambil menutunkan Bikka dari gendongannya.
"Ihh,,nggak mau kak Zayn,bikka kan seorang gadis,sedangkan kakak seorang pria,kita tidak boleh tidur bersama,iya kan umi,abi?"tanya gadis kecil itu dengan lugu,ketiga orang dewasa di sekitar Bikka tertawa,gadis kecil ini ternyata juga sangat pintar,meski IQnya tidak setinggi kakaknya EQnya cukup tinggi.Ayya dan Rafi menggelengkan kepalanya