Unduh Aplikasi
20.87% PORTAL: terhubungnya dua dunia yang berbeda / Chapter 38: Chapter 37 - Ibukota Diserang! (Bagian 1)

Bab 38: Chapter 37 - Ibukota Diserang! (Bagian 1)

Kepanikan melanda Ibukota, setelah dibunyikan sirine itu, seluruh penduduk Ibukota di evakuasi ke berbagai tempat dan salah satu tempat itu adalah lingkungan sekolah. Atas perintah Ratu Elize Clairone von Lumenia, sebagian prajurit dan para penyihir bersiaga dengan perintah siaga perang dan sebagian para pasukan prajurit melakukan evakuasi penduduk. Zee seorang kesatria suci dan para kesatria suci lainnya juga melakukan perintah siaga perang, para kesatria suci di tempatkan secara terpisah di berbagai tempat secara berkelompok "Nomor 2, kau ikut bersama ku. Kita berjaga di area sekolah, ayo!" Zee memerintahkan seorang kesatria suci yang memakai helm besi yang menutupi wajahnya untuk ikut bersamanya. Untuk beberapa alasan pribadi, kesatria suci itu di panggil Nomor 2 yang merujuk posisinya yang menjadi kesatria suci nomor 2 di generasinya.

Di saat mereka bergerak, di sekolah sihir, para murid berkumpul di tengah bangunan sekolah, para guru meminta untuk para murid tetap tenang dan masuk ke dalam ruang bawah tanah "Guru! Izinkan kami untuk ikut bersiaga!" Ucap salah satu seorang murid bangsawan.

"Tidak! Kalian harus masuk kedalam ruang bawah tanah!"

"Tapi guru–."

"Aku bilang tidak, ya tidak! Cepat masuk ke dalam!" Akhirnya murid itu masuk ke dalam ruangan bawah tanah.

Teo, Zack, Cattalina dan Celica sedang berada diluar, mereka berdebat karena Celica dengan sangat keras kepala menolak untuk mengungsi "Aku tidak mau!" Teriaknya menolak apa yang dipinta oleh Zack dan Teo.

"Apa yang Anda katakan? Ini berbahaya, jika Ratu saja sudah membunyikan suara itu, maka–."

"Aku bilang tidak!" Celica tetap dengan ucapannya meskipun Zack sudah berkali-kali memperingatinya seperti itu.

"Kenapa Anda begitu keras kepala?" Tanya Teo tanpa rasa takut sedikitpun, bahkan Zack pun terkejut karena Teo langsung berkata seperti itu.

"Karena Aku adalah bangsawan! Sudah tugas ku untuk melindungi kerajaan bila kerajaan dalam bahaya!" Celica mengakatakannya dengan tegas, Celica sudah berkata seperti itu, Zack dan Kakaknya pun sudah menghela nafas. Jika mereka sudah seperti itu, itu bertanda kalau mereka sudah menyerah untuk melarang Celica.

"Kalau Celica sudah seperti itu, mau bagaimana lagi,"

"Baiklah, Saya akan melindungi Anda apapun yang akan terjadi. Meski Saya berkata begitu, tolong jangan sampai membuat Anda dalam bahaya,"

Ucapan Cattalina dan Zack itu menandakan kalau mereka benar-benar menyerah. Namun tidak dengan Teo.

"Nona Celica, apa Anda benar-benar siap untuk ini? Kita belum tahu bahaya apa sampai ratu membunyikan suara itu, bagaimana jika Anda tewas? Apa Anda siap untuk itu?"

Pertanyaan Teo membuat Celica terdiam, ia mengepalkan tangannya dengan sangat erat yang sedang memegang tongkat sihir dan sampai mengeratkan giginya "Ya … Aku sudah sangat siap untuk itu!" Ucapnya sambil melirik Teo dengan tajam.

Tatapan tajam itu mengalahkan Teo dan akhirnya Teo juga ikut menyerah untuk melarangnya "Baiklah! Aaaaaaaaaah, sudah kuduga hari ini pasti akan diakhiri oleh hal yang merepotkan. Kalau begitu Saya harus kembali ke rumah–."

"Tidak perlu," Ucap Cattalina memotong perkataan Teo "Tiara sudah di beritahu jika dalam situasi darurat, ia akan tetap di rumah dan berlindung di ruang bawah tanah," Ucap Cattalina dengan santai, namun Teo tampak tidak menyukai itu.

"Kenapa begitu? Bagaimana jika mereka dalam keadan yang benar-benar bahaya?" Tanya Teo sedikit menaikan suaranya.

"Tiara bisa mengatasinya. Asal Kau tau, meski dia terlihat lembut ketika melayani, tapi dulu dia adalah seorang pembunuh bayaran," Celica menggantika Kakaknya menjawab pertanyaan Teo itu.

"Pembunuh bayaran!?"

"Ya, tapi Kakek mengalahkannya dan membuatnya menjadi pelayan kami," Cerita yang singkat itu memberi kejutan baru untuk Teo, meski tidak mempercayainya, tapi mendengar Tuannya yang selalu terlihat marah berkata begitu maka itu bukanlah kebohongan.

Teo pun percaya dengan ucapan Tuannya, walaupun sebenarnya ia masih khawatir dengan keadaan mereka "Baiklah kalau begitu," Ucapnya.

"Cattalina!" Suara seorang lelaki terdengar di belakang mereka, lelaki itu memakai seragam sekolah berwarna biru dan bagian lengan panjang berwarna putih. Pria yang memiliki rambut putih sedikit keemasan itu berlari mendekati mereka "Apa yang Kamu lakukan? Cepat masuk ke dalam!" Ucap lelaki itu nampak khawatir dengan Cattalina dan seorang pria lainnya yang sepertinya pengawal dari pria itu berdiri di sampingnya dan menunjukan wajah yang meremehkan Teo.

"Tuan Fleure?" Pria itu adalah Noah de Fleure dan pria di sampingnya adalah pengawalnya yang sebelumnya bertarung melawan Teo "Umm … Tidak bisa. Sebagai bangsawan, Aku ingin melindungi tempat ini," Cattalina meminjam ucapan adiknya untuk menolak permintaan Noah.

"Hah? Apa yang Kamu katakan? Ini berbahaya!" Noah mencoba tetap untuk melarang Cattalina, ia benar-benar khawatir dengan Cattalina.

"Kamu?" Teo menyadari sesuatu yang tidak biasa dari bagaimana Noah memanggil Cattalina.

"Sepertinya mereka semakin dekat ya?" Ucap Zack pelan sambil tersenyum tipis.

"Ah begitu, karena dekat jadi cara memanggilnya juga berbeda dari yang lain," Ucap Teo menyadari penyebab perbedaan cara memanggil Noah daripada yang lain.

"Meskipun Saya dalam bahaya, pengawal-pengawal Saya bisa melindungi Saya,"

"Saya tidak yakin dengan itu," Ucap pengawal Noah, Troth. Ia berkata seperti itu sambil menunjukkan wajah sombongnya.

"Apa maksudmu, Troth?" Tanya Noah bingung.

"Pengawal Anda lemah, satu pengawal Anda kalah berduel sengan Saya, dan satunya lagi terhitung gagal melindungi Anda karena itu Kakaknya tewas."

Ucapan Troth itu terdengar sangat menjengkelkan sampai Teo sedikit kesal, namun Teo menahannya. Teo bukan kesal karena ia dihina, tetapi ia kesal karena Zack juga menjadi sasaran penghinaanya "Teo? Apa itu benar?" Tanya Cattalina terdengar tidak percaya, tentu saja ia akan seperti itu karena mendengar pengawal barunya itu kalah.

Teo tidak berkata apa-apa selain tersenyum masam sambil memejamkan matanya. Meski begitu Cattalina tetap tidak percaya dengan itu, namun ia memilih diam daripada membela Teo "Dia kalah? Sungguh? Aku tidak percaya," Namun tidak dengan Adiknya.

Celica langsung melirik dengan tajam kearah Troth, ia tampak sangat tidak suka dan keberatan dengan apa yang Troth katakan. Teo langsung mencoba untuk meredam emosi Celica yang sepertinya mulai bergejolak dengan membenarkan hal itu "Nona Celica, apa yang dia katakan itu benar, saya kalah sewaktu–."

"Kau berbohong kan? Soalnya kau sudah pernah mengalahkan Kakakku saat kami memberikan test untukmu, kan?" 

Ucapannya membuat mereka semua terkejut, begitu juga Cattalina karena mereka sudah sepakat untuk menutupi hal itu. Tapi Celica malah membongkarnya "Kakakmu …," Ucapan curiga itu keluar dari mulut Noah "Cattalina kamu kalah?" Dan dia salah menyangka Kakak yang Celica maksud.

"Hah buk–."

"A-Ah iya! Dia berhasil menembus sihir pertahanan ku, jadi Aku kalah. Ahahaha," Cattalina langsung memotong ucapan Celica dan di saat yang sama, Celica dibisiki oleh Zack untuk mengingatkannya tentang rahasia itu.

Bagi keluarga Blouse, itu adalah rahasia terbesar, lebih tepatnya seperti aib bagi keluarga Blouse. Karena putra mereka yang seorang jenderal kerajaan, seorang yang menjadi ujung tombak kerajaan, kalah oleh seorang yang mereka anggap rakyat jelata tanpa asal usul yang jelas. Karena itu mereka merahasiakannya dari orang lain.

"Ti-Tidak mungkin! Aku sungguh mengalahkannya!" Ucap Troth meyakinkan mereka.

"Troth, jangan berbohong," Ucap Noah yang mulai tidak percaya dengan pengawalnya.

Teo mulai merasakan kalau ini akan menjadi panjang karena semuanya tidak mempercayai Troth, karena itu demi kebohongannya tetap terjaga Teo pun berkata "Semuanya, maaf! Tapi apa yang Troth katakan itu benar. Saya sudah dikalahkan olehnya, sepertinya Saya kurang berlatih karena terlalu percaya diri karena sudah mengalahkan Nona Cattalina, maafkan Saya," Dengan sengaja Teo menjatuhkan dirinya sendiri lagi agar ia berada di garis aman.

"Lihat, Saya tidak berbohong Tuan ku," Ucap Troth lagi agar Tuannya yakin.

Noah menghela nafasnya dan ia mempercayai pengawalnya "Baiklah Aku mempercayaimu, tapi tolong jangan bertarung di lingkungan sekolah. Kalian tahu kalau itu melanggar peraturan, jika  Kalian melanggaranya lagi, keluarga Kami juga terkena imbasnya," Ucap Noah dengan tegas memberi peringatan kepada mereka berdua, Troth tampak menyesal namun juga masih terlihat marah dengan Teo.

Sementara itu Celica, nampak masih tidak percaya dengan Teo. Namun ia mengalihkannya dan fokus kepada sesuatu yang sangat penting. Pusaran awan hitam pekat itu semakin cepat berputar dan mengeluarkan kilat petir berkali-kali. Angin mulai berhembus dengan sangat kencang, dan para penduduk mulai berdatangan bersama para prajurit.

Lalu, cahaya putih tiba-tiba muncul di tengah pusaran awan hitam itu sampai menyentuh tanah, kemungkinan cahaya putih itu menyentuh tanah alun-alun ibu kota. Lalu sesuatu turun melalui cahaya itu, dan cahaya putih itu perlahan berubah menjadi hitam bersamaan saat sesuatu itu turun sampai ke alun-alun ibukota, semuanya tidak dapat melihat dengan jelas apa itu. Ia berdiri diatas menara jam "Lumenia, ini waktunya pembalasan Kami!"

To be continue.


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C38
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk