"Kamu berbohong padaku?" tanya Lin, ketus.
Wat diam, melihat sang istri dari ujung rambut, hingga ke ujung kaki, lalu kembali lagi menatap matanya.
"Kamu cantik hari ini," gumam Wat dengan berbisik.
"Hm?! Apa yang kamu katakan?" Lin tidak begitu mendengarnya.
Wat membungkukkan tubuhnya, condong pada Lin. Ia mendekat pada telinga Lin dan …
"Kamu cantik hari ini."
***
"Maafkan aku Wat … kamu hanya menginginkan tubuhku, bukan aku."
"Lin … aku menginginkamu …."
"Tapi kamu tidak mencintaiku."
Lin beranjak dari tubuh Wat dan segera turun dari atas tempat tidurnya. Ia mengambil tas miliknya yang terjatuh di lantai.
"Lin!" panggil Wat.
Lin membuka pintu kamarnya dan berlalu. Ia sama sekali tidak menghiraukan Wat yang terus memanggilnya.
***
Tok tok tok!
"…."
Tok tok tok!
Pintu lagi-lagi diketuk dan lagi-lagi tidak ada jawaban.
"Cari siapa?"
Terdengar suara seseorang yang sejak tadi dinanti olehnya, suara yang begitu ia rindukan. Suara yang sangat ingin ia dengar.