Arini tidak bisa berkata-kata apalagi sekarang. Dia hanya bisa menahan rasa sakit dan kecewa pada orangtua Panji. Entah kenapa melihat sikap mertuanya barusan itu begitu menyayat hatinya. Mungkin karena banyak orang yang melihat ketidakharmonisannya dengan mertuanya itu pasti bisa menimbulkan spekulasi yang berbeda-beda bagi orang lain yang melihatnya.
Mata Arini terlihat berkaca-kaca sekarang. Dia tidak bisa menahan rasa sedihnya hingga membuat cairan bening berkumpul di pelupuk matanya. Awalnya jumlahnya sedikit tapi lama kelamaan menjadi banyak hingga tidak bisa terbendung lagi sekarang.
"Kenapa mereka belum bisa menerima aku."batin Arini yang sudah meneteskan air mata sambil menunduk itu.
"Aduh mereka pada lihatin kita lagi."Panji melihat beberapa tamu yang hadir disana yang tadi kaget dengan pernyataanya tadi kalau sudah menikah dengan Arini. Wajar saja meraka dilihati karena terlihat tidak hamonis dengan orangtua Panji.