Seperti biasanya Arini kini hanya berdua saja dengan Arkana tanpa kehadiran Panji. Padahal dia sudah menanti kepulangan Panji untuk menanyakan keadaan ayahnya itu. Sudah dua hari ini Panji tidak pulang ke rumah hingga dia merasa penasaran sekali sama keadaan ayahnya yang sudah sadarkan diri itu.
Andai saja dia bisa menghubungi ayahnya lewat sambungan telephone pasti sudah dilakukannya sedari kemarin tanpa menunggu kepulangan Panji. Tapi sayang nomor handpone ayahnya itu sudah tidak aktif lagi. Yang bisa membantunya sekarang hanyalah Panji. Giliran Panji yang sudah ditunggu-tunggu itu tidak pulang-pulang.
"Nak, mamah pengen ketemu sama kakekmu."Arini memeluk anaknya seperti dia ingin memeluk ayahnya yang sudah lama tidak menemuinya.
Setiap kali hati Arini merasa kangen dengan ayahnya, dia hanya bisa memeluk Arkana saja. Dia hanya bisa meluapkan rasa rindunya itu pada Arkana. Dulu ketika ayahnya masih sering datang ke rumah passti tidak pernah absen untuk memeluk Arkana.