"Kamu harus pulang. Jangan disini terus. Pasti mamahmu menunggumu dirumah."kata Arini kepada Panji yang sedang mengelus perutnya sambil jongkok di pinggir kasur.
"Kenapa kamu nyuruh aku pulang?"Panji masih asyik mengelus dan bermain dengan perut Arini yang sedari tadi terus bergerak.
"Aku kasihan bila mamahmu mengkhawatirkanmu. Kamu pasti belum memberitahunya tadi kan?"ucap Arini sambil menatap Panji yang tidak henti-hentinya mengelus perutnya itu.
Dret dret
Handpone Panji berdering di atas meja samping kasur. Panji tidak mengindahkannya. Dengan terpaksa Arini mengambil dan membuka handpone Panji.
"Aku buka ya?"Arini meminta izin kepada Panji . Panji langsung mengangguk saja tanpa melihatnya.
"Nak kamu dimana kok udah jam segini nggak pulang juga?"pesan masuk dari Nyonya Diana kepada Panji. Benar dugaan Arini tadi kalau mamahnya sedang mencemaskan Panji di rumah.