"Hah? Potongan tubuh siapa yang hilang?"
Mendengar suaranya yang sudah tak asing, kedua pria itu langsung menoleh ke belakang.
"Sekar?"
Gadis dengan rambut yang diurai itu hanya tersenyum. Erwin menatap Rio yang terlihat geram, ia pun menepuk pundak pria di sampingnya dengan pelan.
"Oh, kamu 'kan orang yang membuat aku dan Erwin terpisah, iya 'kan?" tanya Sekar pada Rio.
"Lalu kenapa?" tanya balik Rio dengan dingin.
Tak terima dengan jawaban datarnya, gadis itu memukul tubuh Rio berkali-kali. "Cepat batalkan mantra itu! Supaya aku bisa melihat Erwinku!" ujarnya dengan teriakan yang cukup melengking.
"Bukannya kamu sudah melihatnya sekarang?"
"Ck, aku melihatnya bukan dengan mataku sendiri. Ini tubuh milik orang lain, aku tidak suka!"
"Kalau kamu tidak suka, keluarlah dari tubuh itu dan tinggalkan tempat ini. Duniamu bukan di sini," ujar Rio dengan tatapan datarnya.
"Apa peduliku?" Gadis itu menghampiri Erwin dengan riang. Ia memeluk pria itu dengan erat.