Lova sampai di super penthouse milik Axel ketika waktu menunjukkan jam tengah malam. Menghela nafas lelah, Lova melepaskan stiletto berwarna nude dari kedua kaki, yang sudah selama berjam-jam dipakai dengan satu tangannya bertumpu pada dinding. Kedua betisnya pegal sekali rasanya.
Lova berjalan pelan lebih masuk ke dalam super penthouse Axel dengan paper bag di tangan kanannya. Lampu ruang keluarga sudah dimatikan. Satu-satunya penerangan hanya dari sinar lampu taman pribadi yang menerobos masuk ke area dalam.
Lova terperanjat hingga tidak sengaja menjatuhkan paper bag ketika pandangannya melihat penampakan sosok laki-laki yang sedang tidur dalam posisi duduk di salah satu sofa ruang keluarga. Setelah yakin laki-laki itu adalah Axel, Lova menghela nafas lega sambil mengusap-usap dadanya untuk menenangkan sesuatu di dalamnya yang sedang berdegup kencang.
Creation is hard, cheer me up!
I tagged this book, come and support me with a thumbs up!