Sudah pukul sepuluh.
Hamzah belum juga pulang dari rumah sakit.
Aku terus mondar-mandir tak karuan menantinya yang tak tahu ke rumah kapan.
Sudah menjadi kebiasaan.
Kalau ada hal yang mengganjal dalam hati dan belum terselesaikan, aku tak bisa tidur dengan nyenyak.
Kuintip jendela, dan mobil putihnya belum datang juga.
"Ish. Dia kemana?" aku terus bergerutu pada diri sendiri.
Ceklek.
Spontan aku menoleh pada pintu.
"Ayssa?" tanyaku.
"Kamu belum tidur?" dia keheranan melihatku bimbang.
"Belum ngantuk." jawabku sekenanya.
"Ada masalah apa?"
"Ah tidak ada." aku duduk di tepi kasur lalu memakan dodol Jawa pemberian bi Minah tadi.
Sudah tinggal setengah lagi, "kamu mau?" tawarku padanya.
"Boleh." Dia mengambil satu, "terima kasih."
"Sama-sama." jawabku.
"Dari siapa?"
"Bi Minah."
"Oh pantas."
"Memangnya kamu tak dikasih?"
"Dikasih. Tapi aku simpan dulu di kulkas. Biar agak dingin gitu kalau dimakan."
"Oh...." aku mengangguk.
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!