"Non, ini sarapannya." bi Minah datang ke kamarku sambil membawakan nampan berisi roti selai keju dan susu.
"Aduh..., maaf bi saya merepotkan." Aku mengatakannya dengan pelan, "besok-besok saya saja yang bawa. Saya malu."
"Kenapa harus malu, non." bi minah terkekeh, "saya ikhlas kok, tak apa."
"Ya sudah. Terima kasih banyak ya bi." balasku sambil tersenyum.
"Sama-sama." jawabnya membalas senyumku, "kalau begitu saya permisi dulu ya non."
"Iya." aku mengangguk lalu menutup pintu.
Sekarang sudah pukul delapan.
Biasanya, Hamzah berangkat kerja pukul tujuh pagi.
Baiklah. Aku akan keluar ketika sarapanku ini sudah habis.
Sembari mengunyahnya, aku mengasuh Merpati putih yang kini kunamai chiku.
Dia kuberi pelet burung.
Tak hanya itu, aku menyemprotkannya air agar dia merasa segar dan bulunya selalu putih.
Terkadang, aku juga meliarkannya untuk terbang ke alam bebas.
Aku tak pernah takut. Karena dia pasti akan kembali lagi dan masuk ke dalam sangkarnya sendiri.
Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi!