Aku dengar setelah kejadian itu bang Udin sudah tidak ikut pelatihan lagi, kadang aku juga melihatnya didepan rumah ketika pergi ke warung. Tubuhnya semakin kurus, wajahnya pucat dan dia suka sekali duduk melamun didepan rumahnya. Yang lebih miris lagi, terkadang bang Udin tertawa cekikikan ditengah lamunannya. Jujur aku kasihan dengan kondisinya, tapi yang bisa aku lakukan hanyalah berdoa semoga bang Udin bisa pulih kembali.
Sekarang bang Aang juga sudah mulai bekerja, dia ditugaskan menjadi sekuriti di salah satu rumah sakit yang berada di area Jabodetabek. Kadang Aang mendapatkan giliran jaga malam, hal yang paling aku sukai karena ketika dia kerja malam, aku bisa tidur di kamar Mila.
Suatu hari ditempat les...
"Nimas, hati-hati! Jarimu bisa tertusuk jarum kalau pasang kancing sambil melamun" ucap pak Samsul memperhatikan.
"Eh, maaf pak" jawabku langsung fokus pada kancing baju yang sedang aku jahit.