Unduh Aplikasi
81.69% Fight in Love / Chapter 58: 57

Bab 58: 57

Jarum jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Nara sudah bangun dan mandi. Ia keluar dari kamar untuk sarapan pagi. Semuanya telah siap di meja makan.

"Tuan udah bangun?" Tanya Nara.

"Belum nyonya, tuan masih di kamarnya" jawab salah satu pelayan.

Beberapa saat kemudian keluarlah Rich dari kamarnya. Nara menghampiri Rich dengan senyuman.

"Morning Rich. Sarapan yuk!" Sapa Nara.

Rich hanya melirik sekilas lalu pergi ke meja makan dengan cuek tanpa membalas sapaan Nara. Nara hanya menarik napas panjang atas sikap Rich tadi. Nara lalu menyusul Rich ke meja makan dan duduk disebelah Rich.

"Gak ke kantor?" Tanya Nara.

"Gak lihat aku pake baju apa?" Rich menanyakan balik.

Nara melihat Rich memakai celana jeans dipadu dengan kaos ngepas berwarna maron.

"Karna itu aku nanya" jawab Rich.

"Kenapa? Tumben?" Tanya Nara lagi.

Rich tidak menjawab pertanyaan Nara. Ia meneguk segelas air putih setelah sarapannya habis. Rich lalu  pergi dari meja makan dengan cuek nya. Sekali lagi Nara menarik napas panjang melihat sikap Rich.

***   ***   ***

Karena hari ini mommy Rich menyuruh Nara pergi ke mall bersama Shelly jadi dia tak ingin masuk Kantor. Ia hanya berdiam diri di rumah. Ia berjalan ke luar rumahnya dan berjalan ke samping kiri rumahnya untuk menunggang kuda.

"Tuan ada kemari?" Tanya Nara pada salah satu pengurus kuda dan juga kandang kuda.

"Kamu mencari ku?" Tanya Rich yang tiba-tiba muncul dan sedang berada di atas kuda.

"Iya. Ada yang ingin aku bicarakan" kata Nara.

Rich tak menjawab dan pergi menunggang kuda ke arah rumah Daddy Rich.

"Rich tunggu!!" Teriak Nara sambil menaiki kuda.

Setelah berhasil menaiki kuda, Nara berencana menyusul Rich ke rumah Daddy nya. Memang di area Collingwood Mansion tersedia jalan kuda yang terhubung ke semua rumah keluarga Collingwood termasuk antara rumah Rich dan rumah Daddy nya.

Setelah menempuh waktu sekitar lima menit, akhirnya Nara sampai di rumah Daddy. Nara memberikan tali kendali kudanya pada pengurus kuda disitu lalu segera menyusul masuk ke rumah. Nara langsung menuju kamar Rich dengan tenang agar tak kelihatan sedang tergesa-gesa.

"Rich!! Rich!!' teriak Nara saat sudah berada di kamar Rich.

Nara mencari-cari Rich Di kamarnya dan akhirnya ketemu. Rich sedang berada di balkon duduk santai dengan segelas coffe latte.

"Kenapa terus ngikutin aku sih?" Tanya Rich kesal.

"Ada yang harus kita bicarakan" jawab Nara.

"Tentang?" Tanya Rich cuek.

"Mommy nyuruh kita ke mall nanti siang" jawab Nara.

"Aku gak mau" jawab Rich dingin.

"Kita gak berdua aja. Ada Dom dan Shelly nanti" Nara duduk disebelah Rich.

Rich melihat Nara yang duduk di sampingnya dengan alis terangkat. Ia lalu meneguk coffe nya.

"Jadi?" Ucap Nara.

"Di sana nanti kamu dan Shelly yang akan belanja sedangkan aku dan Dom nunggu di cafe aja" kata Rich.

Nara mengangguk setuju. Saat Rich ingin menaruh cangkir coffe di meja, coffe nya jatuh dan mengenai tangan kanan Rich.

"Awwhh!" Rintih Rich kesakitan karena terkena coffe yang masih panas ditangan kanannya.

"Hati-hati Rich!!" Nara spontan memegang tangan Rich dan meniup nya dengan panik.

Rich heran melihat sikap Nara yang perhatian padanya. Ia tersenyum tipis karna senang dengan sikap Nara tapi ia malah mencoba untuk menyembunyikannya. Rich menarik kembali tangannya dari Nara.

"Jangan sok kuat!" Ucap Nara sambil menarik tangan Kanan Rich lalu meniupnya.

Setelah dua menit berlalu Nara baru melepaskan tangan Rich darinya.

"Udah siang Rich, ayo pulang! Kita akan ke mall satu jam lagi" kata Nara.

"Kamu duluan, aku nyusul nanti" ucap Rich.

Nara mengangguk lalu bangun dan beranjak pergi.

"Hhmm... Nara!" Panggil Rich yang menghentikan langkah Nara.

Nara berbalik dan menatap Rich lalu mengangkat kedua alisnya.

"Take care!" Ucap Rich dengan senyuman tipis, sangat tipis.

Nara tersenyum lalu keluar dari kamar. Rich senyum-senyum sendiri mengingat sikap Nara tadi. Ia bangun lalu berdiri di depan balkon kamar yang bisa melihat semua halaman rumah Daddy Rich. Ia melihat Nara yang berjalan menuju kandang kuda lalu pergi dari halaman rumah Daddy. Rich tersenyum melihat kepergian Nara.

***   ***   ***

Rich dan Nara sudah berada di Barcelona square mall. Mereka memakai pakaian kasual dipadu dengan sneakers dan kacamata hitam. Mereka sedang menunggu Dom dan Shelly.

Lima menit berlalu, akhirnya Dom dan Shelly muncul. Mereka terlihat sangat mesra. Dom merangkul Shelly dan Shelly bersandar di bahu Dom.

"Jangan mesra-mesraan. Tempat umum nih!" Ucap Rich dengan bercanda nya.

Shelly langsung mengangkat kepalanya dari bahu Dom. Dom juga langsung melepaskan rangkulannya dari Shelly.

"Maaf kami telat" kata Shelly.

"Ya udah, ayo kita pergi shel!" Ucap Nara sambil menarik tangan Shelly.

Nara dan Shelly berlalu. Tinggallah Dom dan Rich berdua. Mereka menuju salah satu cafe di mall.

"Gimana kabar Brian? Kemarin aku belum sempat mengobrol dengan nya" tanya Rich.

"Dia baik, Vanessa juga baik" jawab Dom.

"Aku dengar dia menikah saat aku sedang di Dubai kan?" Ucap Rich.

"Iya" Dom membenarkan ucapan Rich.

"Kenapa gak ada yang ngasih tau aku? Aku udah nganggap dia sebagai saudara ku" protes Rich.

"Karna kau menganggap dia sebagai saudara lah dia tidak ingin mengganggu mu!" Dom mencoba memberikan penjelasan.

"Kalau aja kalian kasih info pasti aku akan langsung take off dari Dubai" ucap Rich tak mau kalah.

"Itu lah yang tidak di inginkan oleh Brian" ucap Dom.

"Tapi kan--" sebuah suara memotong ucapan Rich.

"Richardo!!!" Teriak wanita itu.

"Gisel?" Rich terkejut

Gisel menghampiri Rich dan Dom.

"Siapa dia? Cantik ya!" Tanya Dom.

"Hai Rich! Apa kabar?" Sapa Gisel.

"Pacar mu kak?" Tanya Dom.

"Jangan berkhayal! Dia temanku" Rich menyenggol lengan Dom.

"Aku baik. Oh ya kenalin ini Dom adik kecilku" Rich memperkenalkan Dom pada Gisel.

"Gisel Vance" Gisel mengulurkan tangannya.

"Dominic Collingwood" Dom menjabat tangan Nara dan tersenyum.

"Ingat Shelly!" Bisik Rich.

Gisel lalu menarik tangannya.

"Rich, aku dengar kamu di marahin komandan ya? Apa kamu terluka?" Gisel meraba tubuh Rich mencari luka yang ada di tubuh Rich. Bukannya luka tapi dia malah memegang tangan kanan Rich yang terbakar tadi pagi.

"Awh!" Rich meringis kesakitan saat Gisel memegang tangan kanannya.

"Kamu kenapa?" Tanya Gisel panik.

"Gak, cuma luka kecil" jawab Rich cuek.

"Hhmm... Dom, bisa kamu berbalik bentar?" Pinta Gisel.

Dom mengangguk dan berbalik seperti permintaan Gisel

"Mau ngapain?" Tanya Rich bingung.

Gisel lalu mendekati Rich dan langsung memeluk Rich. Rich kaget dipeluk oleh Gisel.

"Apa yang kamu lakukan?" Rich kaget.

"Aku cuma mau memelukmu sebagai sahabat, gak lebih" jawab Gisel.

"Tapi gak disini. Rame orang yang lihat" kata Rich.

Gisel tak menjawab. Ia malah memeluk Rich semakin erat. Rich merasa tak enak jika tak membalas pelukan Gisel. akhirnya Rich membalas pelukan Gisel. Saat Rich sudah membalas pelukannya Rich menangahkan kepalanya dan menemukan seorang wanita memakai blus putih berlengan pendek sedang melihat ia dan Gisel berpelukan. Wanita itu meneteskan air matanya lalu menghapusnya dan pergi. Rich mengenali wanita itu. Ya, itu adalah Nara.

"Nara!!! Tunggu aku bisa jelasin semuanya!" Teriak Rich sambil melepaskan pelukannya dan pergi menyusul Nara.

Gisel dan Dom bingung melihat sikap Rich tadi. Gisel penasaran ada apa Antara Rich dan Nara

***   ***  ***


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C58
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk