Life isn't about finding yourself. Life is about creating yourself. I went through my darkest time alone. So sorry if I act like I don't need everyone. Pain changes people, some become rude, some become silent. ~ Draco
"Wow! Kau keren sekali Marvin! Kapan kapan ajari aku untuk bisa dance sehebat kau."
"Sejak kapan kau berdiri disana?"
"Sejak kau memulai latihan dancemu."
"Ada urusan apa kau datang disini Drac?"
"James menyuruhku untuk mengantar ini." Kata Draco sambil menyerahkan kotak kecil tersebut.
"Apa ini?"
"Entahlah, aku belum membukanya."
Marvin langsung membuka kotak tersebut, ternyata berisi kalung.
"Sampaikan terimakasihku pada James."
"Baiklah. Ngomong ngomong hubunganmu baik baik saja dengan ayahmu?"
"Ya, akhir akhir ini ayah bersikap baik padaku dan Kevin, dia lebih sering tinggal dirumah sekarang tidak seperti dulu lagi. Entah apa yang merasukinya tetapi aku senang dengan perubahannya itu."
"Oh dan kau bisa memulai latihan minggu depan bersamaku seminggu sekali. Aku akan memberikan jadwalnya nanti lewat Charlie atau mungkin kau bisa latihan sekarang, bagaimana?"
"Keren, tapi aku tidak bisa aku harus membantu Kevin membuat musik sekarang, sampai jumpa Marvin."
"Bye."
***
"Kau masih belum menemukannya Rob?" Kata Luke
"Mencari jejak dan data tidak semudah yang kau pikirkan Luke." Kata Robert sambil mencari data data dan lokasi lewat hologramnya.

"Kebanyakan semua data tentang mereka dihapus, entah oleh siapa. Disini hanya bertuliskan bahwa mereka berasal dari satu kelompok mafia yang sama yaitu Black Hawk. Mereka sering sekali berbuat masalah di beberapa negara. Suka menghasut bagian bagian pemerintahan, pengedar narkoba dan menjadi buronan beberapa negara."
"Ah aku sudah menemukan Albert Fandern dia berada di Val d' Isere, Prancis, rupanya ada markas tersembunyi dibalik tumpukan salju itu."
"Panggil Draco dan Charlie sekarang.Suruh mereka terbang ke Val d' Isere, Perancis."
"Baiklah." Kata Luke dan langsung beranjak pergi.
***
"Ada apa Luke?"
"Temui aku di mansion sekarang. Siapkan perlengkapanmu. Kau dan Charlie akan ke Prancis. Oh dan tolong pakai rompi pelurumu, sudah berapa kali James ingatkan pada kalian untuk selalu memakai itu tapi kalian tidak mau dengarkan dia. Jika kalian tidak dengarkan James, maka kalian bisa seperti Ray, Vincent, dan Tom."
"Baiklah."
"Aku harus bekerja, sampai nanti Kevin."
"Baiklah."
***
Brrrmmmm!
Charlie masih saja melaju cepat dengan sepeda motornya dikejar oleh sisa belasan musuhnya memakai sepeda motor juga untuk mengejarnya. Sekali kali dia menengok ke belakang melihat musuhnya mengeluarkan pedang.
"Sialan apa itu pedang?! Memangnya ini abad pertarungan Jepang?!"
Kedua sepeda motor mendekati samping kanan Charlie dengan menggunakan pedang yang dia putar lalu menyerang Charlie.
Syut!
Charlie menghindar dari tebasan pedang musuh yang berada di sebelah kanannya.
Syut!
Lagi lagi ia menghindar dari serangan musuh yang ada di sebelah kirinya.
Dengan cepat Charlie mendorong kepala musuhnya tersebut dan menendang sepeda motor musuh yang berada di kirinya tersebut hingga sepeda motor tersebut terjatuh. Kemudian digantikan oleh musuh yang berada di belakang
Syut!
Charlie menangkis tebasan tersebut dan memukul badan musuhnya yang berada di sebelah kanannya dengan pistol yang berada di tangan kanannya tersebut.
Syut!
Lagi lagi Charlie menangkis serangan musuhnya di sebelah kirinya dan dengan cepat cari menunduk menghindari tebasan musuhnya. Ketika musuhnya ingin menebasnya dengan pedang lagi. Charlie menangkisnya kebawah dan dengan cepat Charlie menembaki sepeda motor musuhnya, memukul kepala musuhnya dan dengan cepat menembaki kepala musuh di sebelah kanannya tersebut.
Ketika musuh di sebelah kirinya ingin menebasnya dengan pedang Charlie langsung, mendekatkan sepeda motornya dan menghantam lengan musuhnya dengan menyikutnya dan seketika itu juga menembaki leher dan kepala musuhnya.
Musuh musuh yang dibelakang Charlie pun mulai maju mendekat ke arah Charlie. Charlie pun langsung menembaki salah satu ban sepeda motor musuhnya tersebut dan menyebabkan musuh dan sepeda motornya terjatuh mengenai rekan yang berada di belakangnya hingga rekan yang terkena, terjungkal jatuh dari sepeda motornya.
Ketika musuh yang disebelah kirinya ingin menebasnya dengan pedang. Lagi lagi Charlie mengindar lalu menembakinya dengan pistolnya.
Syut!
Dengan cepat Charlie menunduk.
Syut!
Lagi lagi musuhnya menyerang Charlie dengan pedang, dan dengan cepat menembakinya dengan peluru yang tersisa.
Syut!
Syut!
Charlie pun menghindar lagi dari tebasan musuh yang menggantikan rekannya di sebelah kanan dan dengan cepat Charlie melemparkan pistolnya ke kepala musuhnya tetapi itu tidak berhasil musuhnya berhasil menghindar dan ketika musuhnya ingin menebasnya dengan pedang Charlie langsung mencengkram lengan musuhnya dan menghantamkannya ke setirnya berkali kali hingga pedang musuhnya terjatuh dan dengan cepat Charlie menangkap pedang musuhnya tersebut dan menusuk leher musuhnya yang berada di sebelah kiri.
Jleb!
Charlie langsung menusukkan pedangnya tersebut pada musuh disebelah kirinya tadi, seketika itu juga dengan cepat Charlie mencabut pedangnya dan menyikut kepala musuhnya dan memotong lengan musuhnya.
Bruaakk!
Sepeda motor yang dikendarai musuh yang lengannya dipotong Charlie mengenai sepeda motor lainnya.
Charlie pun dengan cepat segera berbelok arah disusul oleh ketiga musuh yang masih tersisa.
Syut!
Dengan cepat Charlie menangkap lengan musuhnya dan mematahkan lengannya, menghantam keras kepalanya dan menendang sepeda motornya hingga terjatuh.
Syut!
Charlie menunduk dari musuh yang menggantikan rekannya tersebut dan dengan cepat Charlie langsung menyikut lengan musuhnya, menghantam kepala musuhnya, menusuk dada musuhnya dengan pedang dan menusuk ban depan musuhnya, meninggalkan pedangnya di ban musuhnya dan menyebabkan musuhnya tersebut terjatuh terguling.
Sisa satu
Charlie pun akhirnya balapan kejar kejaran dengan musuhnya tersebut.
Bruakk!
Gara gara ditabrak keras musuhnya Charlie dan musuhnya yang menabrak kehilangan keseimbangan dan sama sama terjatuh.
Seketika itu juga Charlie bangkit dan mengeluarkan pistol di balik jasnya, menghampiri musuhnya yang baru saja terjatuh dan menembakinya.
***
Gila apa apaan ini senjataku sudah habis gara gara membunuh puluhan orang itu! Mereka ini tidak ada habis habisnya saja! Batin Draco yang masih dikejar oleh belasan musuhnya dan dengan cepat Draco mengeluarkan smokenya dan pergi ke suatu ruangan dan mengunci pintu besinya. Disana Ia menemukan berbagai senjata kuno.
"Sialan tidak ada senjata api yang modern disini."
Escape plans? When no one is left, walk out the front door.
Draco langsung memecahkan kacanya mengambil beberapa senjata dan memasang peluru pada pistol dan shotgunnya.
Dor! Dor! Dor! Dor!
Musuhnya menembaki pintu besinya tersebut, seketika itu juga ketika pintunya terbuka. Draco langsung menghujani mereka dengan tembakannya. Setelah peluru senjatanya habis. Ia langsung berlari lebih dalam ke ruangan tersebut dikejar oleh beberapa musuhnya. Disana ia pun menemukan berbagai senjata tajam. Dia pun berdiam dibalik pintu menunggu musuhnya datang.
Dor! Dor!
Draco dengan cepat menangkis dan mengarahkan ke atas pistol musuhnya dan membanting musuhnya.
Krak! Draco mematahkan lengan musuhnya yang datang lagi dan menendangi perut musuhnya.
Dor! Dor!
Musuh yang lain pun datang.
Dengan cepat Draco menangkis musuhnya, mengarahkannya ke samping dan mengambil senjata musuh yang hampir menembaknya dan berkelahi dengan musuhnya tersebut hingga menyebabkan beberapa kaca pecah. Draco memukul leher musuhnya dan ia menembak musuhnya tembakannya meleset tertangkis oleh musuhnya tersebut dan seketika itu juga pistolnya terjatuh karena tangannya dipukul oleh musuhnya.
Prang!
Musuhnya menghantamkan badan Draco ke kaca di belakangnya, seketika musuhnya ingin menghantamnya Draco dengan segera menangkis pukulannya dan mereka saling mencengkram bahu masing masing mengadu kekuatan mereka.
Draco pun segera menginjak pistol dan menjauhkannya dengan kakinya dari musuh yang telah tersadar dan seketika itu juga Draco menendang kepalanya dengan keras.
Draco segera menyingkirkan tangan musuhnya yang berada di bahunya dan seketika itu juga musuhnya menendang tangan dan lehernya lalu, mencengkram leher Draco dan menghantamkannya ke kaca hingga pecah. Musuhnya pun memukul perut Draco dan seketika itu juga Draco menangkis lagi pukulan musuhnya dan mendorong musuhnya ke kaca hingga pecah, setelah itu dia pun membanting musuhnya. Setelah itu musuhnya lain memukuli Draco dari belakang dan menghantamkan kepalanya ke kaca hingga pecah. Draco pun segera membanting musuh yang dibelakangnya menindihnya dan menyikut kepalanya dengan keras.
Ketika musuh yang lainnya datang. Seketika itu juga dengan cepat mereka bersamaan menyikut kaca hingga pecah lalu dengan cepat mengambil pisau disana. Saat musuhnya ingin meusuknya dengan pisau dengan cepat Draco menangkisnya dan menusuknya perutnya dengan pisaunya dan seketika itu juga melemparkan pisaunya kepada musuh yang baru saja datang dengan cepat musuhnya mencabutnya dari tubuhnya. Sedangkan Draco masih menusuk lagi musuh yang tadi dia tusuk dan menghantamnya ke kaca.
Bug!
Tendangan keras dari musuh yang dilempar pisaunya tadi menyebabkan Draco terjatuh. Seketika itu juga musuhnya melemparkan pisaunya ke Draco.
Jleb!
Untung saja pisau tersebut meleset. Hampir saja pisau tersebut mengenai kepala Draco. Dengan cepat Draco mencabut pisaunya dan melemparkannya kembali ke musuhnya hingga mengenai tubuh musuhnya lagi. Seketika itu juga Draco memecahkan kaca disampingnya mengambil beberapa pisau dan terus melemparkannya kepada musuhnya tersebut. Musuhnya pun tak mau kalah, mereka pun juga melemparkan beverapa pisau ke arah Draco,Draco pun menghindar sambil melempari mereka dengan pisau.
Jleb! Jleb!
Lengan Draco tertusuk pisau dan dengan cepat Draco mencabutnya dan melemparkan pisaunya tersebut.
Kemudian musuhnya melompat ke arahnya dan hampir menancapkannya ke tubuhnya. Draco pun menangkisnya dan memegangi musuhnya, seketika itu dia pun menusuk leher musuhnya dengan pisaunya dan segera menggunakan musuhnya tersebut sebagai tameng saat musuhnya yang lain melemparinya dengan pisau. Draco pun segera menendangi kaki musuh yang menjadi tapengnya tersebut hingga musuhnya terjatuh dan melemparnya dengan pisau ke perutnya. Kemudian dia pun mengambil beberapa pisau lagi untuk melempari musuh yang lain. Draco pun terus terusan memecahkan kaca melempari musuhnya dengan pisau, meskipun beberapa musuhnya sekarat ia terus saja mengambil pisau dan melempari musuhnya tersebut sampai musuh musuhnya benar benar mati. Tidak lama kemudian kedua musuhnya pun datang membawa pistol dan dengan cepat Draco menangkis pistol tersebut.
Dor!
Draco mengarahkan pistol musuhnya ke atas.
Bug!
Lagi lagi tubuhnya ditendang oleh musuhnya. Menyebabkan pistol yang ia legang terjatuh dan seketika itu juga kedua musuhnya memecahkan kaca dan mengambil kapak. Draco pun terus terusan menghindar dari kapak tersebut dan memukul musuhnya ketik a ada kesempatan. Draco pun lalu menghantamkan musuhnya ke dinding dan segera menghindar dari serangan kapak musuh yang lain. Draco pun langsung menghantam kepala musuhnya, menghindar lagi dan memegangi lengan musuhnya yang memegang kapak tersebut, mematahkannya dan mendorongnya hingga ia terjatuh. Lagi lagi Draco menghindar dan mematahkan lengan musuhnya yang satu lagi.
Syut!
Draco pun menghindar lagi dari serangan kapak musuhnya dan seketika itu juga Draco membanting pria tersebut ke bawah.
Syut!
Draco pun menunduk karena serangan musuhnya dan dengan cepat dia memukuli perut musuhnya dan menghantamkan kepala musuhnya ke kaca. Ketika musuhnya ingin menendangnya ia pun segera menangkisnya dan membantingnya ke bawah. Lagi lagi musuh yang ia dorong bangkit dan menendangnya namun dengan cepat ia menangkisnya dan memukulinya ia pun segera mengambil pisau dan menancapkannya ke kepala musuhnya tersebut.
Ketika musuh yang ia banting tadi bangkit ia pun segera berkelahi dengan musuhnya tersebut, menghantamkannya ke kaca dan menusuk matanya dengan pisau sampai tembus ke kepalanya. Ketika Draco melihat musuhnya yang lainnya sekarat ia pun segera mengambil kapak dan melemparnya ke kapala musuhnya. Kemudian Ia pun segera pergi.