Ketika Vincent memanggil namanya, Aiden langsung paham. Dia pergi untuk mengevakuasi warga di sekitar tempat itu. Namun, dia tahu perjalanannya akan sedikit terhambat dengan menyusulnya gigolo si vampir itu.
Aiden melirik ke sudut matanya saat dia berlari di atas atap rumah. Dia melihat Vedor sedang berlari mengejarnya jauh di belakang. Aiden pikir dia tidak akan sempat mengurusi warga kalau ada musuh yang mengikuti.
Aiden mengeram mendadak, dan berbalik badan menghadang Vedor. "Kenapa kau mengikutiku, brengsek?" geram Aiden. Sebelum mereka pergi ke pusat kota, Aiden harus menghentikannya di sini, mumpung tempat ini ada lapangan di bawah sana.
"Tentu saja untuk menghentikanmu," jawab Vedor.
"Yang harusnya mengatakan itu adalah aku," tegas Aiden. Lalu dia mencebikkan bibirnya. Kesal. Tidak ada cara lain selain menghabisinya dulu di sini.
"Cobalah kau hentikan aku, kacung vampir," cemooh Aiden.