Suara langkah sepatu menggema di lantai lorong, melewati deretan sel besi yang tampak kosong, hingga kemudian dia berhenti di depan sel Axelia. Matanya membelalak lebar, dia menyeringai perlahan. "Wah, wah, tidak disangka-sangka. Apa yang kulihat adalah sebuah keajaiban." Wanita baya berseragam kepolisian. Dia seorang mayor wanita di kepolisian. Merupakan atasan yang menangkap Axelia serta Isabelle.
"Aku ke sini hanya untuk melihat perkembanganmu. Rupanya kau tidak berubah menjadi monster. Jika orang luar tahu, aku yakin sekali mereka akan membedah tubuhmu dengan mengabaikan rasa sakit pisau bedah."
Axelia diam menanggapi. Mayor kepolisian itu berdeham dengan kedua tangan di simpan di belakang tubuhnya. Dia memicingkan mata memperhatikan tiap inci dari Axelia. Rambut panjangnya yang putih terjuntai, duduk memeluk lutut dan tak membalas tatapan lawan bicara. "Kau berasal dari mana?" tanya Mayor itu.