"Memangnya kenapa? Apa urusannya aku melihatnya atau tidak? Keluarga kalian telah menjebakku dan memaksaku untuk menikahinya. Apa lagi yang kalian inginkan dariku?" tanya Nico dengan dingin.
Tidak biasanya Nico berbicara seperti itu kepada Raka. Tetapi sekarang ia tidak bisa mempercayai Raka.
Ia tidak menyangka Raka akan menjebaknya seperti ini.
"Kamu meragukan aku?" kata Raka setelah mendengarkan kata-kata Nico.
"Apakah aku tidak boleh meragukanmu?" cibir Nico. "Di ruangan itu tidak ada sinyal dan ada aroma-aroma aneh di dalam ruangan. Kami menunggu pertolongan, tetapi kamu malah datang bersama dengan beberapa wartawan. Raka, apakah kamu benar sahabatku?"
"Bukan aku yang membawa wartawan tersebut," kata Raka.
"Benarkah?"