"Rematik? Penyakit simpel begitu tidak perlu obat, kamu sudah lupa siapa aku?" Kata Randika sambil tersenyum.
Setelah mendengar Randika berkata seperti itu, Christina teringat penyakit dadanya itu telah disembuhkan oleh Randika. Belum lagi Randika pernah mengatakan bahwa dia menguasai pengobatan tradisional padanya.
"Uhuk." Randika berusaha memecahkan keheningan, suasana canggung ini tidak asyik baginya. Namun, mereka tetap berjalan tanpa berkata apa pun. Christina masih tidak berkata apa-apa, Randika sedikit kecewa dengannya. Sudah jelas umpan yang dia tabur itu sangat menggoda, tapi kenapa Christina belum memakannya?
"Kenapa? Kamu sedang sakit?" Christina yang tersadar dari pikirannya itu menatap cemas Randika.
Randika hanya menggelengkan kepalanya, dia hanya pura-pura batuk agar suasana tidak canggung saja.