Melihat Indra yang membungkuk pada dirinya, Randika tidak bisa menahan diri untuk menampar jidatnya. Kakek-kakeknya ini sedang bercanda? Yang dimaksud 100 tahun sekali itu bakat atau tubuh gemuknya itu?
Memang benar Indra memiliki aura yang berbeda, tapi apakah penilaian kakeknya itu benar? Inikah jenius yang lahir 100 tahun sekali?
Melihat Randika yang tidak merespon, Indra berkata sambil tersenyum. "Aku tidak menyangka kau adalah kakak seperguruan."
"Yah aku juga tidak menyangka juga kalau kau adalah adik seperguruanku." Randika benar-benar tidak bisa berkata apa-apa. Bagaimana mungkin tubuh sebesar ini bisa bela diri? Masuk akal kalau kakek hanya mengajarinya ilmu pengobatan, tetapi bela diri?
Melihat keraguan di wajah Randika, kakek kedua mengatakan. "Jangan menilai buku dari sampulnya nak."
Kakek kedua memiliki ide, "Menurutmu, bagaimana kekuatan adik seperguruanmu itu? Jangan menilai fisiknya saja."
"Oh? Tenaga dalamnya lumayan besar." Randika baru menyadarinya.