Akhirnya hari ini perjalanan yang telah lama dinanti oleh adi akhirnya tiba. Berbekal persiapan mental dan materi adi melangkahkan kakinya menuju gerbang desa.
Melihat kebelakang dan menatap kembali kepada warga desa serta kakek nenek dan keluarga denok yang melambaikan tangan mengiringi kepergian mereka berdua
Mengalihkan pandanganya kepada denok yang duduk disampingnya dengan mata yang merah, adi menghela nafas sambil memperbaiki emosi yang ada
"sudah kamu jangan terlalu lama larut dalam kesedihan, hari ini kita berpisah dan bukan berarti untuk selamanya, ingat saja waktu berikutnya kita kembali kita akan membuat banyak alasan untuk mereka lebih bahagia dengan apa yang telah kita alami dan berikan kepada mereka" menasehati denok sambil mengusap lembut kepalanya
"iya mas, denok tahu denok, akan buat mereka lebih bahagia dan bangga setelah denok kembali ke desa" berbicara sambil mengusap matanya
**********
Tak terasa langit sudah menunjukan siang dan matahari semakin panas memandang tanah, di sebuah jalan menghubungkan antara desa pesisir dengan desa pedalaman tampak sebuah gerbong dengan dua kuda jantan yang terlihat gagah menarik gerbong kereta hitam yang terlihat besar untuk ukuran gerbong normal
Tampak seorang pemuda dengan wajah yang manis namun tegas sedang asik mengendalikan laju gerobong dengan bersenandung lagu dan tembang
Ya pemuda yang sedang mengendalikan gerbong kereta yang di tarik oleh dua kuda jantan itu adalah adi, yang telah menempuh perjalanana dari desanya yang berangkat pagi dan kini sudah hampir empat jam perjalanan yang dilakukannya
Melihat ke arah pinggir jalan untuk melihat tempat yang pas untuk beristirahat siang dan melepas lelah sejenak
Mengamati medan di depan menunggu hingga beberapa saat tampak aliran sungai kecil di ujung jalan depan dengan beberapa pohon jambu yang berjejer rapi memagari sungai kecil yang ada
Mempercepat laju kuda agar sampai segera disana adi memacu kudanya.