Melihat perempuan yang menangis dan berteriak, Ning Yichen hanya bisa menekan kedua bibirnya yang tipis dengan rapat.
Perempuan itu menangis dan marah, dia merasa sangat terluka. "Aku ... aku kemarin pertama kalinya melakukannya dan itu karena kamu. Aku tidak punya pacar, kelak bagaimana aku bisa mencari pacar?! Aku hanya seorang diri di Kota Yangdong, aku tidak memiliki siapa-siapa dan tidak akan ada yang menghiraukanku."
Dia terus menangis. "Kamu ... kamu adalah anak orang kaya, semua yang kamu lakukan tidak akan diproses oleh hukum. Kalian ... kalian memiliki kekuasaan."
Perempuan itu menangis sambil berusaha mengutarakan perasaannya dan disaat yang sama juga cegukan. Ning Yichen sangat khawatir perempuan itu bisa mengalami sesak napas.