"Sial! Aku harus melakukan sesuatu, jika tidak, aku mungkin akan berada dalam bahaya". Jenderal Aster bisa merasakan aura kehancuran yang terkandung dalam kumpulan cahaya merah yang berada di dalam mulut naga bumi.
Tapi meskipun dia mengetahui hal tersebut, dia tidak memiliki sesuatu untuk di lakukan dengan cepat, terlebih tubuhnya sedang terkunci dia benar-benar tidak bisa bergerak. Itu pun dia masih beruntung karena tubuhnya di selimuti oleh pelindung gelembung esnya.
Dia bisa membayangkan tubuhnya akan langsung hancur jika tidak memiliki pelindung sebelumnya.
"Wussst".
Kilatan petir tiba-tiba melesat. Menusukkan sebuah tombak petir tepat di mulut naga yang sudah siap menyemburkan bola api ke arah jenderal Aster.
"Arrrrgh".