"Ehm …."
Tama menggeliat di pangkuan Sammy. Saat membuka mata, ia menutup mulutnya. Terkejut melihat wajah Sammy di atas wajahnya. Ia sadar, ternyata ia tertidur di pangkuan pemuda itu.
Sammy tertidur saat menunggu gadis itu bangun. Kini, Tama menatap ke atas, menatap wajah Sammy dari bawah. Ia tersenyum lebar.
Rahang yang tegas, kedua alis mata yang sangat tebal, bibir sensual yang tidak terlalu tipis, juga tidak terlalu tebal. Terlintas pikiran nakal di benak Tama. Bagaimana rasanya, jika ia mengecup bibir itu? Ia segera menggelengkan kepalanya dengan cepat, menepis pikiran nakal itu.
Gerakan kepalanya membuat Sammy terbangun karena merasa ngilu saat kepala gadis itu menggeleng di atas pahanya. Tama segera beranjak bangun. Ia lupa jika mereka ada di dalam mobil.
"Awh …." Kepala Tama membentur atap mobil.
"Hati-hati!"