Unduh Aplikasi
25% Orang Biasa / Chapter 4: Ujian Kedewasaan

Bab 4: Ujian Kedewasaan

"Jadi bagaimana penyelidikannya?" Aku bertanya kepada wanita yang berada di sebelahku.

"Lapor tuan, semua data dari murid yang anda minta telah kami siapkan. Namun ada sedikit masalah saat kami memeriksa data dari beberapa anak keluarga besar, meskipun itu bisa di atasi." Jawabnya sembari menyerahkan sebuah kaca yang memiliki tulisan di atasnya. Aku mengambil dan mulai memeriksa data yang tercantum dalam tablet itu dan tertarik dengan beberapa nama yang tak asing.

'Ratih?' gumamku pelan. Aku rasa aku pernah melihat nama ini di suatu tempat. Jika tak salah ingat, dia adalah seorang anak dari keluarga azure dragon yang merupakan salah satu dari 4 keluarga bangsawan.

Dia berusia sama denganku dan merupakan seorang wanita yang memiliki ambisi untuk memiliki apa yang di inginkannya. Dia terlahir di keluarga yang dari kecil selalu menuruti apa yang di inginkannya yang mengakibatkan dia menjadi wanita manja.

Dan yang lain adalah Abi yang merupakan keturunan dari keluarga misterius, dia memiliki garis darah dan tehnik bertempur yang mirip dengan monster atau hewan. Dia bahkan masih berusia 16 dan sudah mendapatkan julukan sebagai manusia seribu hewan.

Masih ada beberapa nama yang menarik perhatianku, namun yah mereka bisa di abaikan. Memang ada beberapa data yang aku tau tak sama dengan kenyataan namun memang data beberapa orang ini sangat rahasia, sampai-sampai pemerintahpun sulit menemukannya.

Meski begitu beberapa orang ini aku sudah mengenal dan mengetahuinya. Saat aku asik membaca laporan itu tiba-tiba salah satu dari wanita di depanku berkata.

"Tuan. Kenapa tuan tidak menunjukkan kemampuan tuan yang sebenarnya dan hanya memasuki kelas biasa?" tanyanya dengan wajah polos.

Wajahnya yang polos sungguh menggemaskan, aku selalu ingin melindungi wajahnya yang polos dan cantik ini, sayang sekali masalalunya sangat mengerikan membuat kepribadiannya berbanding kebalik dengan wajahnya yang indah itu.

Aku membelai wajahnya dengan halus dan sedikit tersenyum. Dia menikmati belaianku dan menutup matanya untuk merasakan sentuhanku. Di lain pihak, para perintah tuhan yang lain melihatnya dengan mata cemburu dan keinginan untuk aku belai.

"Aku tidak ingin terlalu menonjol. Aku tak suka di perhatikan. Saat aku di perhatikan, maka setiap rencana yang akan aku lakukan akan sangat susah. Kau tau sendiri kegelapan apa yang aku hadapi kan?" Kataku dengan senyum di wajahku.

Namun melihat senyumku ini, bukannya mereka ikut tersenyum. Mereka malah berubah menjadi takut dan ngeri. Aku tak tau kenapa tapi mungkin memang wajah tersenyumku ini jelek hehe.

Setelah aku membelainya aku berjalan ke kursi putar dan duduk di atasnya. Aku masih fokus pada data yang aku miliki di tablet ini. Masih mencari-cari data yang di kumpulkan mereka. Setelah aku memeriksanya dengan lebih cermat lagi aku menaruh tablet itu dan mulai berdiskusi dengan 10 perintah tuhan yang sudah siap di hadapanku.

"Bagaimana perkembangan dari ke 3 perusahaan lainnya" Tanyaku ke arah Shaanti.

Shaanti dengan tenang membawa laporannya dan membacakannya di hadapanku.

"Pergerakan dari ketiga perusahaan masih biasa-biasa saja, hanya saja baru-baru ini perusahaan yang bergerak di bidang pasukan militer naga biru mulai memasok tentaranya ke sumber yang tak di kenal. Mereka begitu merahasiakan masalah ini hingga hanya kepala perusahaan dan kepala keluarga azure dragon yang tau"

"Dan untuk perusahaan kura-kura hitam, mereka masih saja terus mengembangkan alat yang berspesialisasi untuk pertahanan. Tanpa ada hal-hal yang aneh dalam perusahaan mereka"

"Dan untuk perusahaan Phoenix merah, mereka juga masih mengembangkan tentara robot mereka yang di gadang-gadang dapat menggantikan tentara manusia untuk bertempur melawan mahluk abys"

"Itu saja. Perihal saham dari ke tiga perusahaan yang baru saja aku sebut. pihak kita masih memiliki tangan atas saham itu dan akan sulit untuk merebutnya dari kita. Juga antek-antek yang di masukkan ke perusahaan harimau putih berhasil kita bersihkan dengan rapi tanpa membuat ketiga perusahaan was-was" Dia berbicara panjang lebar, melaporkan penyelidikannya yang di rangkum dalam tabletnya itu.

Aku lalu berbalik ke Shaantivaad yang bersikap sangat tenang dan mengajukan pertanyaan.

"Bagaimana pergerakan dari ke empat keluarga besar?" Saat aku bertanya dia juga mengeluarkan tabletnya dan mulai melaporkan penyelidikannya.

"Lapor untuk pergerakan dari ke 4 keluarga ahir-ahir ini sedikit tegang. Dalam pemerintahan kubu kura-kura hitam dan harimau putih memiliki konflik yang berkepanjangan, membuat mereka terbagi ke 2 kelompok. Kelompok kura-kura hitam dan naga biru, juga kelompok harimau putih dan Phoenix merah. Mereka saling menyerang dan menjatuhkan wakil dari masing-masing keluarga dengan skema yang mulai tidak sehat"

"Untuk sector cabang. Perebutan wilayah di masing-masing daerah juga mulai intens, ini juga akibat dari tahun ajaran baru yang merupakan acara tahunan dimana siswa baru akan mendapatkan upacara kedewasaan mereka"

"Para tetua dari masing-masing keluarga besar menginginkan keturunan generasi mereka tahun ini untuk mendominasi keluarga lain. Yang mana berakibat ke kalangan keluarga cabang juga"

"Bahkan di perbatasan antara Phoenix merah dan naga biru kemarin, sempat ada pertempuran antara kalangan bawah. Menewaskan beberapa penggarap pemula dan beberapa penggarap senior"

"Hal itu masih di selidiki apa penyebabnya, namun kami sudah mengetahui penyebab hal itu terjadi. Penyebabnya adalah pertengkaran salah satu keturunan tetua dari keluarga harimau putih dan keturunan keluarga naga biru yang kebetulan sedang berkunjung ke salah satu rumah pelacuran di daerah perbatasan itu. Saat mereka memilih salah satu pelacur, pihak lain juga kebetulan memilih pelacur itu. Mereka berdua sama-sama tidak ingin mengalah untuk mendapatkan wanita itu, mengakibatkan pertempuran pecah"

"Anggota keluarga kalangan bawah dari masing-masing pihak tak terima anak tetua keluarga mereka di hina dan mulai ikut dalam pertempuran. Mula-mula skala pertempuran itu hanya dalam tempat pelacuran saja. Sampai tiba-tiba kedua anak tetua itu tiba-tiba terserang dan mengalami luka fatal yang membuat ke dua tetua dari masing-masing kubu murka dan memerintahkan anak buahnya untuk perang habis-habisan" Jelasnya dengan sangat rinci. Aku sedikit mengerutkan kening dan bertanya kembali.

"Untuk bisa melukai seorang anak keturunan tetua dari masing-masing clan, siapa orang itu?" Tanyaku.

"Lapor, dia adalah seorang anak berbakat yang memiliki ilmu pedang yang di akui pemerintah dunia. Fahmi" Jawab Shaantivaad tenang.

"Hemm? jadi dia mulai menunjukkan dirinya lagi?"

"Lapor, sejak 5 tahun yang lalu saat dia tiba-tiba menghilang dari sorotan media. Ini adalah pertama kalinya dia muncul kembali. Meski kemunculannya di dunia atas tak terlalu menarik perhatian, namun di dunia bawah kemunculannya sudah menjadi perbincangan hampir di setiap suduh dunia bawah" Jelasnya lagi, kali ini meski dia masih santai, namun dari nadanya Kevin sudah tau bahwa dia sedikit bersemangat.

"Baiklah kalo begitu, lalu bagaimana dengan kedua keluarga kura-kura hitam dan harimau putih?"

"Keluarga dari keduanya juga memiliki beberapa konflik kecil di perbatasan yang tidak terlalu penting. Sedangkan di dunia bawahnya sendiri, mereka juga masih tenang-tenang saja." Lapornya lagi.

Mendengar ini aku sedikit merasakan perasaan aneh yang timbul dari keanehan ini. Sangat jarang bagi keluarga kedua itu untuk hanya memiliki konflik kecil. Apa lagi di barengi dengan ujian kedewasaan untuk setiap anak yang memiliki usia 16 tahun.

Setiap tahun akan selalu ada pertempuran yang melibatkan lebih banyak anggota, para tetua atau petinggi klan selalu berharap bahwa dengan pertempuran di perbatasan itu, mereka dapat menempa mental dari para junior dan membuat mereka lebih keras saat ujian kedewasaan mereka.

Aku sedikit berfikir dan mengkalkulasi kemungkinan yang ada dan mulai membuat rencana untuk masa depan. Setelah semua selesai aku memanggil Hikma yang merupakan ketua dari ke 10 anggota itu untuk lebih mengawasi kedua keluarga yang tenang-tenang saja itu.

Hikma dengan patuh langsung mengiyakan komandoku dan mulai menyiapkan segalanya. Setelah berdiskusi tentang beberapa hal lagi yang berhubungan dengan pemerintahan dunia aku mulai mengangkat diskusi perihal masalah ujian kedewasaan bagi ke 10 orang di depanku ini dan diriku sendiri tentunya.

Oh ya untuk lebih jelasnya, ujian kedewasaan itu adalah sebuah ujian dimana kita di harapkan untuk masuk ke sebuah ruangan kosong yang mana saat kita masuk semua memori yang telah kita pelajari selama kita hidup akan di kompres menjadi satu dan menyatukannya dengan jiwa kita. Saat penyatuan itu memori kita akan mencoba memproses barang atau hal apapu yang paling kita butuhkan untuk hidup dan membuat jiwa kita berubah menjadi hal tersebut.

Semisal, jika saja aku selama hidup adalah seorang pendekar pedang yang memiliki pedang yang sangat bagus, namun kekuatanku menurun akibat dari sarung pedangku yang terbuat dari bahan biasa. Maka saat kebangkitan kedewasaan kita, jiwa kita akan berubah menjadi sarung pedang dan hidup selamanya dengan kita. Dan seandainya pendekar pedang itu memiliki peralatan yang baik, namun skill berperang yang buruk, maka jiwa kita bisa berubah menjadi manual untuk ilmu pedang yang mana tingkat dari manual itu acak.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C4
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk