Bab 202: Memulai Hidup Baru

Cuaca pagi ini teramat ekstrim,kota Malang terasa sangat dingin dan disertai angin kencang,membuat orang yang tidak memiliki sesuatu yang mendesak atau teramat penting enggan keluar rumah.

"Umi,apakah umi sedang sibuk?"Ashila menemui Kirana yang sedang berada di dalam kamarnya,wanita paruh baya itu sedang melihat ke luar jendela dengan kedua tangan memeluk dirinya sendiri.

"Tidak nak,umi sedang tidak melakukan apa-apa,apakah ada yang bisa umi bantu?Kirana sudah mulai menata kembali hatinya,dia sudah mengikhlaskan kepergian suaminya,apalagi usia mereka juga tidak muda lagi,dan juga,kematian itu laksana pintu,siapapun pasti akan melewati pintu itu,semua hanya masalah waktu,apakah kita yang lebih dulu tiba atau kita berada masih jauh di belakang.