Unduh Aplikasi
34% Terjebak di Dunia Albheit / Chapter 16: CH.16 Ajakan Kunjungan

Bab 16: CH.16 Ajakan Kunjungan

Padahal aku berharap bahwa kejadian kemarin bisa menghilang dari memoriku, tetapi pagi ini saja ketika aku baru bangun dari tidurku, suara ketukan pintu dan suara memanggil namaku sudah terdengar dari pintu depan. Spontan saja aku langsung menuju pintu dan menjawab panggilan itu.

"Selamat pagi nona. Nona bisa pergi bersama kami pagi ini?"

"Hah, sepagi ini? Aku saja barusan bangun."

"Tidak apa-apa, kami akan menunggu selagi nona bersiap-siap."

Mereka bersikukuh untuk mengajakku karena ucapanku tidak bisa ditahan kemarin. Hah~ kalau sudah sampai di titik ini mana bisa aku menolak ajakan mereka. Lagipula aku sendiri yang bilang bahwa aku punya waktu luang.

"Hah~ baiklah tunggu di dalam selagi aku bersiap-siap. Buat diri kalian senyaman mungkin."

"Permisi."

Karena aku sudah ditunggu, jadi aku tidak membuang waktu dan langsung mandi. Hm… kemarin aku beli beberapa pakaian baru, aku coba pakai deh. Pakaian dibeli untuk dipakai, bukan hanya dipajang saja.

Setidaknya aku menghabiskan waktu 30 menit untuk mempersiapkan diriku dari mandi sampai sarapan. Tadinya aku bertanya kepada mereka apa mereka sudah sarapan, tetapi mereka menjawab mereka sudah sarapan. Niatnya tadi aku mengajak mereka sarapan sekalian kalau memang mereka belum makan pagi.

"Baiklah, aku sudah siap."

"Wah kemarin nona sudah cantik, sekarang tambah cantik. Kalung itu terlihat cocok dengan gaun nona."

"Terima kasih. Baiklah, tunjukkan jalannya untukku."

"Oh ya, nona bisa menggunakan mantra sihir LeFiera tidak? Yang itu, untuk terbang."

Jadi begitu, akademi pun mengajar sihir terbang. Apa aku harus berpura-pura bisa terbang walau menggunakan sihir lain atau mengatakan fakta bahwa aku tidak bisa menggunakan mantra sihir itu? Ahh sudahlah mending katakan saja yang sejujurnya.

"Aku tidak bisa menggunakan mantra sihir LeFiera yang kalian katakan. Namun aku punya sihir yang serupa, aku akan ikuti kalian dari belakang."

"Baiklah kalau nona bisa terbang juga. Ayo teman-teman. LeFiera."

"[Firia]."

Mereka cukup terkejut saat melihat aku juga bisa sihir. Mungkin mereka mengira bahwa aku berbohong soal aku bisa terbang juga dan akhirnya minta tolong mereka. Dasar, sikap laki-laki memang mudah ditebak.

"Waw, kami tidak menduga bahwa ada sihir lain untuk bisa terbang."

"Sihirku berbeda dari sihir kalian, jangan dipikirkan."

"Jaraknya sekitar 15 menit kurang lebih dari sini dengan terbang, jadi tahan sebentar."

Sepanjang perjalanan, aku berbincang-bincang ringan dengan mereka. Oh ya kata mereka klub mereka dipimpin oleh mereka yang terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan. Kemarin aku baru sempat berbicara dengan dua laki-laki yang sekarang menjemputku yaitu Kishida Hito dan Goshido Jie.

"Ah itu dia akademi Gnelphir nona, kita sudah sampai."

Begitu kami datang, kami sudah disambut oleh beberapa orang sekaligus yang kemungkinannya mereka adalah bagian dari perkumpulan penyembah ratu Kioku sebagai dewi. Ngomong-ngomong ratu Kioku pasti sedang mengikutiku entah di mana tanpa mengeluarkan suaranya sama sekali.

"Nona, perkenalkan klub kami yang bernama Goddess Kioku's Believer. Kami berdiri sudah sejak 25 tahun secara turun-temurun. Bahkan angkatan dulu pernah membentuk sebuah patung dewi Kioku. Itu dia patungnya."

Seketika itu aku melihat patung itu, aku terkejut bahwa walau tidak ada yang bisa menggambarkan langsung ratu Kioku, tetapi mereka bisa membentuk patung itu benar-benar menyerupai ratu Kioku. Namun aku merasa ada yang kurang dari patung itu.

"Patung yang indah. Namun kalian melupakan satu hal dalam patung itu."

"Ada satu hal yang kami lupakan? Apa itu nona?"

"Kalung ini."

Tidak tergambarkan dalam patung itu kalung The Goddess Love milik ratu Kioku yang sudah dimilikinya sejak lama. Bagi ratu Kioku kalung ini sudah menjadi bagian dari hidupnya. Tidak ada kalung itu, ratu Kioku sudah akan mengalami banyak kesulitan tanpa solusi sama sekali.

"Kalung itu? Memangnya apa hubungannya dengan dewi Kioku?"

"Kalung ini adalah milik ratu Kioku, tepat diberikan kepadaku karena katanya aku mirip dengannya. Memang aku tidak punya hubungan langsung dengannya, tetapi entahlah, kalung ini diberikan secara cuma-cuma kepadaku."

Sampai sekarang belum terpikirkan olehku alasan yang masuk akal kenapa ratu Kioku meninggalkan barang sebeharga ini ditanganku. Walau ratu Kioku sendiri yang sudah mengatakan alasannya, tetapi aku tetap merasa ada yang disembunyikan untukku.

Seperti ratu Kioku memang berniat memberi kalung ini untuk suatu tujuan yang harus dipenuhi di masa depan tanpa sepengetahuanku. Itulah sampai sekarang ketika tujuan itu belum muncul, aku tidak bisa menemukan alasan ratu Kioku memberinya kepadaku.

"Itu kalung milik dewi Kioku!? Luar biasa sekali!! Kami kira peninggalan dewi Kioku hanya akan dipegang oleh keluarga kerajaan atau seperti kamar milik dewi Kioku yang tidak bisa dimasuki apalagi dipakai oleh siapa pun."

"Ratu Kioku pernah tinggal di sini? Jadi dia pernah bersekolah di sini juga."

"Benar, menurut data yang kami miliki, dewi Kioku pernah tinggal di sini selama beberapa saat sebelum akhirnya dewi Kioku pindah ke istana untuk memimpin."

Tentang fakta ini aku belum pernah mendengarnya. Ratu Kioku, kalau kau mendengar ini lain kali katakanlah semua fakta tentang dirimu. Jangan karena kau mengetahui tentang diriku aku tidak tahu apa-apa tentang dirimu.

"Aku terkejut akan fakta itu. Namun apa yang mendasari kamar itu tidak bisa bahkan dimasuki oleh siapa pun?"

"Tidak pernah ada yang tahu, tetapi dugaan kami dewi Kioku sengaja membuat pelindung untuk siapa pun yang memang ingin masuk tidak akan bisa."

"Kalian salah, itu adalah pekerjaanku. Ratu Kioku pernah berkata kepadaku untuk memberikan kamar dua lantainya kepada siapa pun, tetapi aku tidak mau memberikannya kepada siapa pun. Peninggalan milik ratu Kioku selain yang dimiliki oleh keluarga kerajaan kamarnya ini."

Sebuah suara orang yang sudah sangat tua datang mengejutkanku karena suara itu tiba-tiba muncul dari belakangku. Orang ini ikut dalam pembicaraan kami tanpa suatu peringatan. Siapa sebenarnya orang tua ini?

"Kepala sekolah! Kenapa anda bisa ada di sini?"

"Hahaha, tidak perlu terlalu tegang. Aku tadi tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian tentang ratu Kioku saat sedang berjalan-jalan. Soal peninggalan ratu Kioku, sebaiknya memang tidak boleh ada yang menyentuhnya karena itu berharga."

Berbicara tentang peninggalan ratu Kioku, sebenarnya tidak hanya yang dimiliki keluarga kerajaan yaitu oleh raja Koshiyu atau hanya tempat tinggal ratu Kioku di sini. Masih ada kalung The Goddess Love ini dan rumah pohon di hutan Heiyu. Namun aku tidak mau mencari masalah lagi jadi sebaiknya aku tutup mulut soal hal ini.

"Jadi itu adalah pekerjaan kepala sekolah. Ngomong-ngomong nona, perkenalkan ini adalah kepala sekolah akademi Gnelphir."

"Namaku Jiferei Louis, sudah 35 tahun lebih aku menjaga akademi ini."

"Ah ya, perkenalkan namaku Fukoushi Keena. Aku datang di sini karena ajakan mereka untuk melihat klub mereka."

Fuh, 35 tahun menjadi kepala sekolah. Aku cukup takjub dia tetap bisa bertahan selama ini bahkan saat sudah tua sekali. Kalau aku boleh tebak mungkin umurnya sudah ada di angka 70 tahun kurang lebih. Namun mungkin buatnya umur bukan batasan untuk menjalani dan menjaga akademi ini, akademi yang penuh memori.

"Jadi begitu ya, selamat datang untuk pertama kali di akademi kami. Tidak banyak yang terjadi di sini, tetapi semoga nona suka."

"Oh ya kepala sekolah, kata nona ini patung yang kita miliki kekurangan satu hal, sebuah kalung yang dipakai nona itu."

"Kalung?"

"Kalung ini, The Goddess Love."

Aku mengeluarkan kalung yang kupakai itu lagi dan kutunjukkan ke kepala sekolah. Seharusnya kalau kepala sekolah mengenal ratu Kioku, kepala sekolah tahu tentang kalung ini juga. Setahuku kalung ini sudah dimiliki oleh ratu Kioku sejak lama sekali bahkan ketika ratu Kioku berada di hutan Heiyu.

"Kalung ini!? Bagaimana kau bisa memilikinya!? Bahkan keluarga kerajaan pun tidak tahu keberadaan kalung ini sampai sekarang!!"

Oh tidak, apa aku melakukan sebuah kesalahan lagi mengungkapkan fakta yang tersembunyi? Kenapa setiap kali kejadiannya sama dan aku tidak tahu kalau fakta itu belum diketahui oleh orang lain. Aku jadi kerepotan bukan menjelaskannya.

Sekarang penjelasan apa coba yang bisa membuat mereka puas dan tidak curiga kalau roh ratu Kioku masih ada dan hidup di sini? Aku dapat dari raja Koshiyu? Tidak mungkin, kepala sekolah sendiri berkata bahwa keluarga kerajaan tidak tahu keberadaannya termasuk raja Koshiyu. Lalu apa?

"Kalung ini… aku tidak bisa memberi tahu dari mana aku mendapatkannya. Namun yang pasti kalung ini milik ratu Kioku."

"Aku tahu pasti kalau ini kalung milik ratu Kioku yang sudah semua orang cari sejak ratu Kioku meninggal. Saat dia meninggal seolah-olah kalung ini menghilang sesuai penjelasan raja Koshiyu. Setahuku ratu Kioku menyimpan sebuah pedang di dalamnya, coba cari dan keluarkan."

"Sebuah pedang? Coba aku cari."

Sebuah pedang ya, hmm… ada sih sebuah pedang, tetapi juga mirip sebuah tongkat sihir. Coba keluarkan saja dulu deh, siapa tahu ini membuat kepala sekolah puas dengan hal ini. Maafkan aku kalau aku mengeluarkan barangmu dengan sembarangan ratu Kioku, tetapi kau sendiri yang mengatakan untuk menggunakan sekehendakku.

"Ini?"

"Pedang ini!! Ini adalah Etaribun milik ratu Kioku yang diberikan oleh ratu Ekiresia sendiri saat ulang tahun ratu Kioku di sini! Ini benar-benar kalung milik ratu Kioku!!"

"Bagaimana nona bisa memilikinya? Aku kira tadi nona mengatakan kepada kami bahwa keluarga kerajaan yang memberinya kepadamu?"

Err… bagaimana sekarang, aku dijepit masalah yang melibatkan sebuah fakta yang tidak bisa aku katakan. Ketika aku coba pikirkan jalan keluarnya pun aku tidak bisa melihat cahaya harapan daripadanya untuk aku andalkan.

'Hahaha, lucu sekali Keena. Sudahlah aku tidak masalah kalau kau mengatakannya bahwa kau mendapatkannya dari diriku sendiri.'

'Yakin tidak masalah? Kalau sampai ke telinga Koshiyu?'

'Koshiyu cepat atau lambat juga akan tahu nanti. Sudah kasih tahu saja.'

Dengan dikuatkan oleh ratu Kioku sendiri untuk memberi tahu fakta bahwa ratu Kioku sendiri yang memberikannya kepadaku, aku akhirnya memberi tahu mereka. Tentu saja, ketika aku memberi tahu mereka, mereka berdiam seolah mendengar sebuah berita yang tidak pernah dipikirkan.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C16
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk