Berkat bantuan Britney, akhirnya Nicko berhasil menyingkirkan daun pintu yang sangat berat itu dari atas tubuhnya. Pria itu dengan kesal melempar daun pintu tersebut ke samping tubuhnya yang terbaring.
Bahkan, pria itu masih terlentang dengan nafas terengah begitu sudah terbebaskan. Tenaganya benar-benar terkuras hanya karena satu buah daun pintu. Itu sungguh memalukan.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Britney dengan nafas terengah, sembari berlutut di samping Nicko yang masih terlentang dengan seluruh wajah yang sudah basah oleh keringat.
Kemudian pria itu mengangguk singkat, "Ya. Jadi, mereka kabur? Hah.. tentu saja," ucapnya seraya bangkit duduk dan melihat ke sekeliling. "Para pengecut itu.."
"Trimakasih sudah menyelamatkanku. Pintu itu berat sekali. Entah apa yang akan terjadi, jika aku tertiban sendirian di sana." Ucap Britney.
Nicko menggeleng, "Tidak perlu dipikirkan. Sebaiknya kita segera kembali ke depan untuk membantu yang lain."