Unduh Aplikasi
73.23% Penjaga hati Zara / Chapter 104: Mutiara

Bab 104: Mutiara

"kondisi bapak Aldi sudah membaik,, kemungkinan besok sudah bisa pulang dan selanjutnya kita rawat jalan sampai gif ditangan bisa kita lepas" ujar dokter senior bernama Sasmita usai visit untuk melihat keadaan Aldi pagi ini. "nanti ibu bisa bantu pak Aldi untuk mandi ya.. saya pamit dulu" dokter Sasmita pamit bersama dengan satu suster yang menemaninya.

Pipi Zara merona kemerahan,, bantu mandi?? astaga naga,, bermimpi saja belum pernah,, ya ampun apa yang harus dia lakukan sekarang?

"sudah ngga usah panik gitu.. kamu bantu aku buka kancing baju aja..." titah Aldi sangat mengerti tentang rasa canggung yang menyergap si pipi kemerahan, tanpa banyak komando satu persatu kancing baju lolos dari tempatnya,, Aldi tersenyum geli,, sepolos itu istrinya sampai-sampai begitu gugup hanya sekedar membantu dia membuka kancing baju. Ah! tidak salah pilih, dia mungkin sudah mendapatkan mutiara yang terbenam dalam lumpur,, sangat sulit ditemukan di jaman yang apa-apa semua hal dianggap lumrah dan wajar. Zara masih sangat bersih dan terjaga,, dia berani bertaruh bahwa orang pertama yang menyentuh si mutiara itu adalah dirinya!

"kalau tau begini aku mau sakit terus,, " goda Aldi nyengir, sementara Zara merasa sangat nervous karena tingkah suaminya itu memberikan cubitan kecil di perut si pria penggoda. "auuucchh sakit tau.." erang Aldi menggosok perut yang dicubit tadi.

"cepetan mandi sana!!!" titah Zara usai menyelesaikan tugasnya, dia harus bisa menyembunyikan perasaan grogi dari suaminya yang jahil ini.

.

Seseorang mengetuk pintu kamar rawat Aldi,, tak lama Dimas masuk berbarengan dengan Shanum dan Bunda Almira,, sungguh kejutan untuk Zara dan Aldi yang tidak menyangka bunda Almira akan datang menemui mereka. Padahal tadi Aldi meminta Dimas membawa makanan dari cafenya, dia tidak mengatakan apapun tentang kedatangan sang ibu mertua.

"bunda..." Zara berseru memeluk sang ibunda, ada perasaan kangen yang begitu membuncah,, sudah lama mereka tidak bertemu "bunda kok ngga ngabarin kalau kesini..." protes Zara bersungut.

"kamu kayak ngga tau bunda aja.. bunda kan emang suka datang dadakan...," sela Shanum

"iya.. lagipula bunda kesini karena ada kabar baik dari kak Shanum..." ujar bunda Almira melirik kearah Shanum yang tersipu malu "kebetulan bunda tau juga dari Dimas kalau Aldi dirawat karena kecelakaan kemarin jadi sekalian bunda tengokin kesini.."

"makasih ya Bun" ucap Aldi pada bunda Almira

Sementara Zara penasaran dengan kabar baik yang dimaksud oleh bundany.

"kabar baik apa bunda??" tanya Zara ragu, apa bundanya sudah tau tentang berita bohong Aldi yang mengatakan kalau dia sekarang sedang hamil!! kalau benar dia akan benar-benar melumat kan Aldi karena sudah memberikan harapan palsu sama semua orang! "hmm.. kita duduk dulu Bun.." ajak Zara mengajak bundanya duduk di sofa.

"begini.. kakak kamu dan Dimas sudah merencanakan pernikahan mereka dalam waktu dekat ini.."

huftt! Zara lega untung saja virus bohong Aldi belum sampai ke Palembang! soal hubungan antara manager Aldi dan kakaknya memang bukan hal yang baru bagi Zara,, hanya saja dia tidak menyangka kalau mereka sama-sama serius dengan hubungan mereka.

"apa?? pernikahan.. Dimas Sama kak Shanum?" Aldi agak histeris mendengar kabar sedikit sumbang di telinga nya,, kalau memang benar itu artinya Dimas akan jadi kakak iparnya!!!

"hehehe.. iya pak boss..." sahut Dimas bangga seolah raut wajah nya mengisyaratkan kemenangan. "nanti saya bakal jadi kakak iparnya pak boss.." Dimas menaik turunkan alisnya tanda sebuah kesenangan dan sebuah isyarat bahwa Aldi tidak boleh semena- mena lagi padanya karena suka atau tidak mereka akan jadi saudara ipar!!!

sial!! kenapa harus kamu sih Playboy!!!! - umpat Aldi dalam hati,,

"selamat ya kak..." Zara memeluk Shanum sebagai ungkapan bahagia bahwa akhirnya Shanum yang tidak mau membuka hati pada laki-laki menjatuhkan pilihan pada Dimas yang tidak lain sahabat sekaligus manager suaminya. Walaupun Zara pernah tau kalau Dimas adalah sosok pecinta wanita tapi dia yakin ketika telah memilih si pria berwajah Arab itu akan setia dan menjadi imam yang baik untuk kakaknya.

Semoga ya kak....


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C104
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk