GARIN
"Ada salam dari Mama." Ucapnya.
"Mama baik kan Mas?" Tanyaku.
"Baik! Mama butuh kamu!"
"Kalau Mas Banyu?" Tanyaku dengan menatapnya. "Apa Mas Banyu membutuhkan aku?" Tanyaku memperjelas.
"Garin! Dengar, semua di sana membutuhkan kamu. Butuh Garin Lituhayu. Mama, tuan Wicaksono, Catering, Nadia, ... termasuk aku!" Jawabnya dengan memegang pundakku.
"Tapi aku belum mau kembali. Aku masih kangen ibu. Aku masih ingin bersama ibu."
"Iya aku tahu, Aku kan sudah bilang kalau kamu boleh di sini selama seminggu lagi. Weekend depan aku jemput kamu." Dia mengacak rambutku.
"Ok!!" Sambungku lagi.
Semoga kehangatan Mas Banyu tidak meredup lagi. Tidak lagi ada mendung yang datang dan mendinginkan hatinya.
Kita segera kembali ke bioskop. Sebelum masuk, aku juga harus segera menghabiskan ice creamku. Dia melihatku dengan tersenyum.
"Kenapa sih Mas?" Tanyaku bingung.
Sadarkah kalian saat membaca novel ini, banyak makanan khas Indonesia yang saya tulis?
Sadarlah kalian bahwa Garin si pecinta kuliner sedang menarik kalian mencintai makanan Indonesia?
Makanan apa yang terdengar asing di telinga kalian?
Jangan lupa comen dan reviewnya!!!