Bab 145: 144. Sebuah Gunung

"Kau mau mencari tau penyebabnya? Aku akan membantumu." Tawar Hadyan.

"Sebenarnya aku tidak yakin, Hadyan.. Aku rasa tidak mungkin dilakukan. Orang tuaku sudah lama sekali meninggal. Entah bagaimana lagi caranya aku mendapat jawaban, selain dari mereka." Ia menghela panjang. "Yah.. Setidaknya pelindungnya lemah. Dan aku tetap bisa punya anak. Itu yang terpenting sekarang."

"Kau benar. Aku juga tidak mau melihatmu banyak pikiran seperti itu. Biarkan saja.. kalau ternyata memang benar ada yang memasangkan jimat itu padamu ketika kau masih kecil, itu semua hanya masa lalu. Sekarang kau sudah tinggal di alam goib dan menjadi permaisuriku. Kini kau memiliki kehidupan yang baru." Hadyan tersenyum padanya.

***