"Nak, siapa namamu?" tanya tetua barat yang bernama Herdes.
"Namaku adalah Namara," jawab Namara dengan tenang.
Master Herdes langsung menulis nama Namara di dalam lembaran buku. Itu berisi catatan nama-nama pendaftar. Setelah itu dia bertanya lagi, "Berapa usiamu?"
"Dua puluh."
Master Herdes langsung menatap Namara dan menelitinya. Dia merasa harus memastikan bahwa pengakuan itu benar. Itu karena dia tidak melihat wajah Namara sehingga dia tidak bisa memastikan berapa umur Namara.
Setelah beberapa saat akhirnya dia mengangguk. "Jika kau datang ke sini setahun kemudian pasti kau tidak akan diterima menjadi murid," ucapnya sambil mencatat.
"Memangnya kenapa?" tanya Namara dengan heran.
"Tentu saja kami membatasi usia murid baru. Jika itu terlalu tua maka akan sulit untuk menanamkan sihir pada tubuh seseorang," balas Master Herdes. Akhirnya Namara pun mengangguk mengerti.