Pada saat itu tiba-tiba Helia membacakan mantra kutukan. Dia hendak membuat Eros dan lainnya mengalami hal yang sama dengannya, terkurung di kastil tua itu.
Namun, Eros tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Dia langsung membentuk panah bercahaya yang melesat cepat menusuk mulut Helia.
Kedua mata wanita tua itu langsung memelotot. Mantra yang diucapkan tidak berhasil diselesaikan berkat panah cahaya yang Eros lemparkan. Darah merah langsung menyembur keluar.
Namara yang melihat ini tidak bisa mencegah perasaan ngerinya. Ya, dia merasa ngilu melihat bagaimana mulut Helia tertancap panah. Bagaimanapun juga ini membuatnya cukup bergidik.
"Ka—kau ke—pa—rat!" desis Helia di sela-sela rasa sakitnya.
Eros tidak begitu peduli. Dia menarik Namara keluar dari kastil. Tidak akan baik terlalu lama tinggal di sana, terutama karena ada Helia yang mungkin saja bisa melakukan hal-hal jahat lainnya.