Pada hari berikutnya Namara dan Eros bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Mereka tidak keluar dari kamar bahkan hanya untuk sarapan. Namara enggan melakukannya karena tidak mau bertemu dengan ketiga pria kemarin.
Saat ini dia sudah merapikan penampilannya. Setelah itu dia berbalik menatap Eros. "Apa kita akan pergi sekarang?"
Eros melangkah mendekat. Kemudian dia memberikan butir pil pada Namara. "Minumlah."
"Apa ini?" tanya Namara dengan heran.
"Itu untuk menghindari kelaparan. Bukankah kau tidak sarapan pagi ini?"
Kedua mata Namara langsung berbinar. "Ada benda ajaib semacam ini?" gumamnya dengan penuh keheranan. Dia mengamati benda bulat di tangannya dengan penuh perhatian.
"Apa yang tidak ada di dunia ini? Selama memiliki uang maka semuanya bisa kau dapatkan," ucap Eros dengan santai.
"Kau benar juga," ucap Namara. Kemudian dia pun segera menelan pil di tangannya. Ya, dia sendiri sangat penasaran apakah itu benar-benar berfungsi.