Peresmian untuk pengangkatan kepala klan sudah selesai. Para bangsawan dan tamu undangan meninggalkan istana klan. Keramaian dan sorak sorai sudah mereda dan hanya menyisakan beberapa orang saja.
Saat itu waktu sudah menunjukkan malam hari. Namara baru selesai membersihkan diri. Dia melangkah memasuki kamar. Tiba-tiba rasa sakit yang luar biasa menyerang tubuhnya, terutama bahunya. Bahu kirinya.
Kedua kaki Namara langsung tertekuk jatuh ke bawah. Wajahnya berubah menjadi pucat pasi. "Ahh ...." Ringis kesakitan keluar dari mulutnya.
Eros yang melihat ini langsung menoleh. Dia segera berlari mendekati Namara. "Apa yang salah?" tanyanya dengan wajah cemas.
Namara bersimpuh di lantai. Dia memegang tangan Eros dan meremasnya dengan kuat. "Sa ... sakit ...."
"Segel itu berulah lagi?" Eros bergumam. Dia segera menyentuh bahu Namara lalu sengatan listrik seolah menyerang pembuluh darahnya.