Namara dan Hestia keluar dari perpstakaan dalam keadaan mabuk. Mereka berdua berbisik-bisik sambil sesekali cekikikan. Keduanya berjalan dengan sempoyongan dan saling bergelayut.
"Ayo, ayo, ikut denganku ke kamar. Aku ingin kita tidur berdua malam ini," ajak Hestia dengan suara yang tidak jelas.
"Apa? Apa katamu? Lepaskan aku tolong …," rintih Namara dalam ketidaksadarannya. "Aku ingin pulang."
"Ayo kita tidur," ajak Hestia yang kemudian menarik Namara dengan lemah.
Para penjaga istana yang melihat ini menjadi heran. Apakah kedua wanita itu baru saja dihantam masalah besar? Kenapa mereka mabuk berat?
"Haahh …. Lepaskan aku! Kau tahu? Aku tidak suka dipaksa!" geram Namara. Namun, geraman itu hanya seperti angin lalu. Tidak menghasilkan apa-apa. Bahkan tidak membuat orang lain takut.
Masih dengan keadaan seperti itu, mereka berdua terus melangkah entah dengan tujuan ke mana. Yang jelas mereka melewati koridor sepi.