Wajah Nores dipenuhi amarah ketika menatap Namara. Dia ingin melakukan sesuatu pada wanita itu, tetapi di sana ada Eros yang membuatnya hanya bisa menggertakkan gigi.
"Untuk apa kau mengatakan itu?" tanya Nores dengan dingin. "Kenapa tiba-tiba kau muncul di hadapanku? Kenapa kau melibatkan orang-orangku?"
Namara tersenyum tipis. "Bagaimana ini? Aku tidak sengaja mendengar pertengkaranmu dengan Tuan Castor di dapur istana," ucapnya dengan tenang.
Nores yang mendengar ini langsung terbelalak. Dia menatap Namara tidak percaya. "Bagaimana mungkin?!"
"Tentu saja ini mungkin. Ah, orang rendahan sepertiku benar-benar mengetahui rahasia Tuan Nores yang terhormat. Ternyata diam-diam kau menipu Tuan Castor dengan kematian anak istrimu," ucap Namara.
"Aku tidak tahu kenapa Tuan Castor masih memaafkan perbuatanmu, tetapi jika berita ini sampai tersebar, bukankah kau akan dituntut oleh mereka karena sudah menipu semua orang?" lanjutnya.