"Tanda lahir apa?" tanya Helen penasaran. Dia segera mengikuti Namara menuju rak-rak buku.
"Apa ada buku peninggalan orang tuaku?" tanya Namara sambil melihat-lihat buku yang ada di sana.
"Buku peninggalan orang tuamu? Tidak ada."
Namara medesah frustrasi. Dia menatap Helen dengan serius. "Apa kau tahu rahasia sesuatu? Mungkin tentang kelahiranku atau pada saat aku masih bayi."
Dia menatap Helen dengan penuh harap. Helen sudah ada di sini dalam waktu yang lama. Bukankah seharusnya mengetahui sesuatu?
"Apa yang kau katakan? Apa kau meragukan kelahiranmu sendiri?" Helen menggeleng dan melengos pergi.
Eskpresi wajah Namara menjadi muram. Jika tidak ada petunjuk apa pun di sana maka petunjuk satu-satunya hanya buku yang sudah dia miliki. Tidak ada jalan lain.
Namara melangkah acak mengitari beberapa rak buku. Tiba-tiba tatapannya tertarik pada rak yang hanya berisi beberapa buku. Semua buku yang ada di rak itu sudah rusak dan tua.